Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 30 Mei 2022 | 13:35 WIB
Kerabat korban penganiayaan di SPBU Kilometer 3 melapor ke Polres Bontang. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Sat Reskrim Polres Bontang sudah mengamankan satu orang terduga pelaku penganiayaan berinisial J (33) profesi sebagai sopir truk.

Kapolres Polres Bontang AKBP Hamam Wahyudi melalui Kasat Reskrim IPTU Bonar Hutapea mengatakan penganiayaan dipicu karena antrean solar di SPBU Kilometer 3 Jalan Arif Rahman Hakim kemarin, (29/5/2022). 

Korban berinisial ASJ (22) mengaku dianiaya dan merasa dirugikan saat antre mengisi bahan bakar subsidi solar. Keduanya terlibat salah paham saat antrean mengantre.

"Sudah diamankan satu orang ini yang diduga pelaku penganiyaan. Sementara masih proses pemeriksaan" kata Kasat Reskrim Iptu Bonar saat dikonfirmasi, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (30/5/2022). 

Baca Juga: Antre Solar dari Subuh, Sopir Truk Ini Diduga Dikeroyok di SPBU Kilometer 3 Belimbing

Polres Bontang  meluruskan adanya kabar pengeroyokan. Insiden yang terjadi bukan pengeroyokan melainkan penganiayaan. Karena, kalau pengeroyokan selalu melibatkan banyak orang. 

Sementara pelaku yang didapat hanya satu orang, artinya kasus dikatakan penganiyaan. Hingga kini terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Kalau dari yang diamankan hanya satu orang yang diduga terlibat saling pukul antara terduga pelaku dan korban. Kalau pengeroyokan itu melibatkan banyak orang. Biar tidak salah sangka saja," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, perkelahian antar sopir terjadi saat mengantre BBM jenis solar di SPBU Kilometer 3, Jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, Minggu (29/5/2022) petang. 

Perkelahian ini diduga melibatkan korban inisial SD dengan sejumlah pria sesama pengantre solar. Korban dan terduga pelaku kini tengah diperiksa polisi di Mako Polres Bontang. 

Baca Juga: Baru Meninggalkan SPBU di Muara Enim, Mobil Avanza Milik Linda Terbakar hingga Menjalar ke Rumah dan Motor

Rekan korban, Limbong mengatakan, keributan terjadi akibat selisih paham saat antre. Korban mengantre sejak pagi-pagi buta, saat portal SPBU dibuka mendadak mobil menyerobot masuk dalam antrian. 

Sempat terjadi cekcok, namun seseorang yang dikenal sering mengatur antrean membawa korban ke rumah, dekat dari SPBU.

Di rumah itu, rupanya bukan hanya mereka berdua. Di situ sudah ada beberapa pria. Sadar dirinya dalam posisi bahaya korban berusaha lari, namun beberapa pria tak dikenal ikut memukul. 

"Ini kami lapor ke Polres Bontang. Korban ini sudah sabar mengantre sejak subuh. Tetapi pas SPBU dibuka kenapa banyak yang nyelonong maju. Saat giliran truknya yang maju malah di cegat dan terjadi lah pengeroyokan," kata Ichal saat ditemui di Mako Polres Bontang.

Korban sempat menjalani pemeriksaan oleh Kepolisian untuk menjelaskan kronologis kejadian. Korban juga sudah menjalani visum di Rumah Sakit.

"Iya dia lagi diperiksa tadi. Infonya pelaku pengeroyokan juga sudah diamankan," tandasnya.

Load More