Bintang Emon Kritik Pemerintah, Ernest Prakasa: Dia Memilih untuk Tetap Lantang

SuaraKaltim.id - Komika Bintang Emon kembali disorot media. Kali ini ia dengan lantang mengkritik beberapa persoalan yang terjadi di pemerintahan dan politik.

Melalui tayangan chanel YouTube Deddy Corbuzier Somasi pada Minggu (29/5/2022), Bintang Emon menanggapi permasalahan kebijakan pemerintah sebagai bahan open mic-nya.

Meskipun dengan pembahasan yang serius, Bintang Emon mampu membawakannya dengan gaya komedi ala dirinya yang nyentil dan tetap menghibur.

Salah satu hal yang sempat Bintang Emon singgung yakni, Al Quran yang dijadikan sumpah oleh pejabat pemerintahan. Menurutnya jika ingin korupsi, jangan menggunakan Al Quran karena urusannya langsung dengan Allah SWT.

Baca Juga: Video 'Somasi' Bintang Emon Kritik PSSI Diklarifikasi Serius Warganet di Twitter

Berkat materi somasi Bintang Emon, pecah dan menjadi tranding di Twitter. Bahkan Sutradara film Ernest Prakasa pun turut mengomentari keberanian Komika satu ini, lewat akun Twitter-nya @ernestprakasa.

"Bintang Emon padahal gak usah kritis pun bisa idup tenang. Tapi dia tetap memilih untuk tetap lantang. Rispek," ujarnya.

Tidak hanya itu, Ernest juga menyinggung soal seniman yang sejatinya merupakan voice of reason pembawa aspirasi dari masyarakat.

"Kenyamanan sering jadi musuh bagi seniman. Pembunuh kekritisan. Padahal seniman sejatinya adalah voice of reason. Pembawa aspirasi dan keresahan masyarakat," imbuhnya.

Sama halnya dengan Ernest, beberapa warganet pun turut respek dengan Somasi Bintang Emon.

Baca Juga: Bintang Emon Keluarkan Kritis Pedas Soal Minyak Goreng, Ernest: Ga Usah Kritis pun Bisa Hidup Tenang

"Komika yang lain di acara somasi pada stand up. Bintang Emon malah orasi politik. Rispek," tulis @wal***

"Hebat sih, disuruh materi pinggir jurang dia malah langsung masuk jurang mad respect," tulis @mem***

"Padahal bintang emon pernah difitnah pake narkoboy gara-gara nyenggol yang Ono, ga ada takut-takutnya ni orang," tulis @Git***

Kontributor : Sekarwati