SuaraKaltim.id - Plt Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Hamdam Pongrewa menyatakan, daerah yang telah ditetapkan sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru ini masih bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak, khususnya sapi.
Hal itu ia sampaikan belum lama ini. Ia juga berharap hal itu tak terjadi di Benuo Taka yang ia pimpin kini.
"Alhamdulillah, PPU masih bebas dari PMK, mudah-mudahan selamanya tidak ada PMK karena penanganan sangat ketat untuk memasukkan sapi, harus melalui karantina 14 hari dulu, baru boleh masuk," ujarnya, melansir dari ANTARA, Rabu (1/6/2022).
Ia melanjutkan, menghadapi Hari Raya Idul Adha, tentu banyak masyarakat yang ingin membeli sapi untuk kurban. Sehingga, ia telah menginstruksikan ke Dinas Pertanian setempat untuk memperketat jalur masuk distribusi sapi asal luar daerah PPU.
Ia membebrekan, pada Idul Adha tahun lalu, jumlah sapi yang dipotong untuk kurban sebanyak 987 ekor. Sehingga Idul Adha tahun ini pun diperkirakan sebanyak itu.
Bahkan, katanya, kemungkinan bisa lebih stok sapi yang dipotong di PPU. Lantaran, jumlah penduduk PPU meningkat dan perekonomian secara umum lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.
Ia menilai, langkah-langkah yang diambil oleh Dinas Pertanian sudah tepat untuk menjaga jangan sampai di PPU tertular PMK. Ia percaya dengan apa yang telah dan terus dilakukan dinas terkait hingga saat ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU Arief Murdyatno mengatakan, upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya PMK antara lain dengan surveilans klinis.
"Kemudian pengawasan intensif yang dilakukan oleh petugas lapangan. Baik medik maupun paramedik," bebernya.
Baca Juga: Penanganan Wabah PMK, Pemerintah Impor 3 Juta Dosis Vaksin
Ia menjelaskan, jejaring pelaporan dan koordinasi secara berjenjang mulai dari lapangan, dinas terkait tingkat kabupaten, provinsi sampai Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Selanjutnya adalah pencegahan dan keamanan ketat di kantong-kantong kawasan ternak. Yakni, dengan melakukan prosedur karantina ketat, penyemprotan desinfektan pada kandang-kandang ternak, terutama kandang komunal, desinfeksi orang dan kendaraan dari luar yang masuk ke lokasi kandang.
Ia melanjutkan, tindakan lainnya melakukan koordinasi dengan Balai Veteriner Banjarbaru, Laboratorium Keswan dan Kesmavet Samarinda, Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan, bahkan koordinasi dengan antardinas terkait di kabupaten/kota se- Kaltim.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan kepolisian, dalam hal ini adalah Polres PPU. Alhamdulillah Polres PPU sangat mendukung upaya antisipasi dan kewaspadaan terhadap PMK agar tidak masuk ke Kabupaten PPU," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!