SuaraKaltim.id - Kehidupan petani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Mei 2022 secara umum masih sejahtera. Meski, Nilai Tukar Petani (NTP) di Benua Etam mengalami penurunan 9,88 persen.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Nur Wahid. Ia membeberkan, NTP Kaltim mengalami penurunan karena nilainya masih jauh di atas 100.
"Angka keseimbangan NTP adalah 100. Jika di bawah 100 berarti petani merugi, jika tepat 100 berarti kehidupannya pas-pasan, dan jika di atas 100 berarti petani untung," ujarnya, melansir dari ANTARA, Minggu (5/6/2022).
Sementara itu, pada Mei 2022 NTP Kaltim masih tinggi. Atau sebesar 121,54, yang berarti petani mengalami keuntungan atau sejahtera. Meski lagi, terjadi penurunan NTP ketimbang bulan sebelumnya.
Penurunan NTP disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan.
Rincian dari NTP sebesar 121,54 ini berasal dari lima subsektor pertanian. Yakni, dari Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 91,46, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 110,60.
Kemudian Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 151,53, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 109,69, dan Nilai Tukar Nelayan serta Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 101,29.
"Pada Mei 2022 terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor hortikultura naik 1,42 persen, subsektor peternakan naik 2,36 persen, dan subsektor perikanan naik 1,04 persen," katanya.
Sementara itu, 2 subsektor lainnya justru sebaliknya. Atau mengalami penurunan. Yakni, subsektor tanaman pangan turun 0,59 persen, kemudian subsektor tanaman perkebunan rakyat minus 18,54 persen.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kaltim 4 Juni 2022, Diperkirakan Dominan Cerah Berawan di Wilayah-wilayah Ini
Senada dengan NTP, untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kaltim pada Mei 2022 juga turun. Yakni minus 9,71 persen ketimbang bulan sebelumnya.
"Sehingga menjadi 123,16 dari sebelumnya yang sebesar 136,41," tandasnya.
Berita Terkait
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Penyerapan Gabah Petani Mencapai 725.000 Ton Setara Beras: Rekor Tertinggi Bulog 10 Tahun Terakhir
-
PKT Buka Posko Mudik BUMN di Bandara Sepinggan
-
Pupuk Kaltim Fasilitasi 366 Pemudik Asal Bontang dan Samarinda
-
Pastikan Petani Sejahtera, PCO Pantau Langsung Implementasi Pembelian Gabah Rp6.500/Kg
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Motor Rusak, Usaha Mandek, Warga Samarinda Keluhkan Dampak BBM Oplosan
-
Dari Infrastruktur hingga UMKM, DPRD PPU Siap Genjot Perubahan Jelang Era IKN
-
Wisata Tambalang Berubah Duka, Bocah Teluk Bayur Tenggelam saat Liburan Keluarga
-
Rp 10 Miliar untuk Wifi Gratis, Apa Saja yang Didapat Warga Desa Kaltim?
-
IKN Sudah Mewah, Tapi Tikus Masih Jadi Tuan Rumah?