SuaraKaltim.id - Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok (Bapok) di Penajam Paser Utara (PPU) mengalami kenaikan. Hal itu terjadi sejak sepekan terakhir. Bahkan dikabarkan, kenaikan harga itu terjadi secara drastis.
Berdasarkan pantauan di pasar, harga cabai rawit di sejumlah pasar di Benuo Taka sudah mengalami kenaikan dua kali lipat untuk sepekan terakhir.
Beberapa pedagang di pasar tradisional mengaku terpaksa menaikkan harga cabai rawit. Lantaran, pasokan mengalami penurunan, sedangkan permintaan konsumen cukup tinggi.
Salah satu pedagang di pasar bernama Parmi membenarkan adanya kenaikan harga cabai rawit. Ia mengatakan, sebelumnya cabai rawit dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogram.
Namun kini, harga cabai berkisaran di Rp 100 ribu. Atau bahkan mencapai Rp 130 ribu per kilogram.
"Karena persediaan sedikit dan permintaan pembeli cukup tinggi jadi harga cabai rawit naik, dan persediaan tidak banyak karena cepat busuk," ujarnya, melansir dari ANTARA, Senin (20/6/2022).
Ia melanjutkan, tak cuma cabai rawit yang mengalami kenaikan harga. Bawang merah di pasaran PPU sebelumnya dijual dengan harga Rp 62 ribu per kilogram. Padahal biasanya hanya Rp 35 ribu per kilogram.
Harga ayam potong juga mengalami kenaikan. Yakni menjadi Rp 47 ribu per kilogram. Di mana katanya, sebelumnya dijual dengan harga Rp 35 ribu per kilogram.
"Dan telur ayam ras dari Rp 45 per piring menjadi Rp 60 ribu per piring," terangnya.
Baca Juga: Tinjau Pasar Cibubur, Zulkifli Hasan Kaget Harga Bahan Pokok Mahal
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) PPU, Bustam membenarkan harga cabai rawit terus mengalami lonjakan. Karena pasokan berkurang.
Ia mengatakan, kenaikan harga telur ayam ras disebabkan produksi telur peternak lokal belum mampu memenuhi kebutuhan. Sehingga mengandalkan pasokan dari luar Kalimantan.
Tak cuma itu kendalanya. Katanya lagi, distribusi terhambat karena gelombang laut beberapa waktu inicukup tinggi.
"Naiknya harga cabai rawit karena hasil panen petani lokal turun akibat seringnya hujan, serta pasokan dari Sulawesi dan Jawa juga turun karena faktor cuaca yang tidak menentu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Mentan Amran Geram Temukan Pupuk Palsu: Petani Bisa Langsung Bangkrut!
-
Realisasi KUR Tembus Rp131 Triliun, Kredit Macet Capai 2,38 Persen
-
Pasar Modal Bergairah, IHSG dan Nilai Transaksi Melonjak Sepanjang Pekan Ini
-
Kevin Diks Berada di Situasi Tak Enak, CEO Gladbach Kasih Peringatan
-
Sikap Profesional di Balik Cedera Ole Romeny di Piala Presiden 2025
Terkini
-
5 Desain Kamar Mandi Estetik yang Elegan dan Kekinian, Bikin Rumah Makin Mewah!
-
Asal Komentar!: Wali Kota Samarinda Semprot DLH Kaltim Soal Penilaian Sampah
-
Kabupaten Penyangga IKN Hanya Punya 3 Kecamatan, PPU Target Tambah Wilayah Baru
-
5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat
-
Pendamping PKH Jadi Garda Depan Sekolah Rakyat di Kaltim