SuaraKaltim.id - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), diharap bisa tetap mengedepankan pembangunan hijau.
Agar bisa mencapai hal tersebut, Pemerintah RI melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan terbentuknya 20 ribu kampung iklim di Benua Etam.
"Semua emisi yang dikurangkan tercatat di Kementerian LHK mengurangi 1,8 juta ton," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Iklim KLHK, Agus Rusly, melansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (23/6/2022).
Ia menjelaskan, Kaltim mampu menyumbang pengurangan karbon berpuluh ribu ton lewat kampung iklim. Tepatnya, bisa sampai 66 ribu ton.
"Kaltim juga menyumbang pengurangan karbon," katanya lagi.
Terkait hal itu, Gubernur Kaltim, Isran Noor menyebutkan, di 2022 nanti Provinsi Kaltim sendiri telah memiliki 110 kampung iklim. Pihaknya, juga konsen dengan isu perubahan iklim dengan menerbitkan aturan.
Di antaranya, Peraturan Daerah (Perda) Kaltim Nomor 7 Tahun 2019, tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Yang dilakukan Kaltim menyelaraskan program pusat dan daerah," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, dalam penanganan perubahan iklim, Kaltim telah mendapat perhatian internasional dengan Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca melalui Forest Carbon Partnership Facilities-Carbon Fund (FCPF-CF) dari World Bank.
Baca Juga: Bisa Bangun Bandara Yogyakarta 18 Bulan, Jokowi Optimis Pembangunan IKN Berjalan Lancar
"Program FCPF dalam pengembangan gambut ini, saya terima untuk rentang waktu pengukuran Juli 2019 sampai dengan Juni 2020 telah mencapai 20 juta ton CO2e. Penurunan emisi karbon Kaltim itu sudah berhasil, hanya perlu ditingkatkan lagi," sebutnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Tragedi Helikopter Kalsel: 5 Jasad Teridentifikasi, 3 Hangus Tak Dikenali
-
Daftar Korban Helikopter Jatuh di Gunung Belumutan Tanah Bumbu
-
IKN Butuh Dukungan, Kemenkumham Tegaskan MBG di Penajam Jangan Asal Jalan
-
SMAN 16 Samarinda dan BPVP Jadi Titik Awal Sekolah Rakyat Kaltim
-
Sudah 70 Persen Dikerjakan, Proyek Turap Kanaan Bontang Tersendat Gegara Sengketa