SuaraKaltim.id - Omzet pedagang di Jalan Parikesit, Kelurahan Bontang Baru anjlok 50 persen akibat penutupan jalan hampir sebulan terakhir.
Proyek pengerjaan drainase ini menyebabkan ruas jalanan ditutup sementara waktu. Proyek senilai Rp 840 juta ini dikerjakan secara swakelola oleh Polres Bontang.
Sabar misalnya, pedagang toko kelontong mengaku, sejak penutupan jalan omzetnya turun. Sebelumnya, pendapatan kotor harian bisa diterima Rp 1 juta, sejak penutupan ini hanya berkisar Rp 500 ribu.
"Terdampak pastinya. Kita juga tutup lebih cepat, kan jalan ditutup baru daya beli juga menurun. Ini sudah 24 hari kita juga tetap bertahan," ucapnya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (4/7/2022).
Baca Juga: Pedagang Hewan Kurban di Bali Khawatir Dengan Dampak PMK, Harga Ternak Jadi Mahal
Pun demikian, ia memahami perbaikan saluran drainase demi kepentingan warga setempat agar tak melulu kebanjiran.
"Ini memang harus di lebarkan saluran airnya. Kalau dilihat sisi kiri dan kanan, bentuk drainasenya sempit di bagian bawahnya," sambungnya.
Senada dengan Sabar, karyawan Oishi Sushi Ara, merasa cemas dengan omzet yang kian menurun. Pasalnya, saat ini tempat kerjanya hanya mengharapkan penjualan dari online.
Dari situ, pastinya akan berpengaruh akan penghasilan dari 4 pekerja. Sempat pada beberapa hari pertama tempat kerjanya ditutup akibat pengerjaan saluran drainase.
"Harap-harap cemas ini. Semoga bisa cepat selesai ini dan kembali normal," ucapnya.
Baca Juga: 177 Kambing yang Dikirim ke Batam Mati, Pedagang Hewan Rugi Ratusan Juta
Mengkonfirmasi hal itu Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi, tidak menutup mata soal adanya pedagang yang berdampak.
Saat ini secara maksimal pengerjaan bisa selesai sebelum target 3 bulan. Para pekerja juga diminta untuk berbelanja di lokasi proyek.
"Pasti ada pro kontra. Kita kerjakan dengan potensi bisa mengurangi dampak banjir. Prediksi sebelum bulan Agustus selesai dikerjakan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jualan Bakso dengan Gerobak? Sorry, di Kalimantan Sudah Pakai Avanza!
-
Pertamina, Hyundai Motor Grup, dan Pemprov Jawa Barat Kembangkan Proyek Waste-to-Hydrogen di Bandung
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
-
Gerbang China ke Amerika Latin Dibuka: Megaproyek Rp57 Triliun Picu Kontroversi!
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN