SuaraKaltim.id - Dalam beberapa hari terakhir, harga komoditas cabai masih tinggi. Kondisi itu ditemui di sejumlah pasar tradisional yang ada di wilayah Kota Balikpapan. Salah satunya di Pasar Pandan Sari.
Berdasarkan pantauan harga di lapangan, harga cabai jenis rawit merah menjadi komoditas yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis cabai lainnya.
Muhammad Amin, salah seorang pedagang di Pasar Pandansari mengatakan, penjualannya berkurang selama harga cabai tinggi. Sementara itu, pembeli yang sudah menjadi pelanggannya kerap mengeluhkan soal lonjakan harga tersebut.
“Pelanggan pada ngeluh. Biasanya beli cabai sampai 4 kilogram (Kg), sekarang paling banyak 2 kg, pada mahal semua, uangnya katanya takut habis buat belanja (cabai), biar yang lain kebeli,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Sabtu (16/7/2022).
“Untuk cabai rawit merah saat ini tembus Rp 120 ribu,” tambahnya.
Katanya, selain cabai rawit merah, hampir semua jenis cabai juga sedang mengalami kenaikan harga. Selain cabai rawit merah, kenaikan harga yang tergolong tinggi ialah jenis cabai merah keriting di mana katanya kenaikan harganya juga cukup lumayan.
“Harga cabai merah keriting saat ini sudah mencapai Rp 70 ribu per kg dan harga jenis cabai merah besar terpantau mencapai Rp 90 ribu per kg,” akunya.
Saat harga cabai naik, ia hanya mampu menjual 10 kg cabai rawit merah per hari. Saat harga masih normal, ia bisa menjual hingga 15 kg setiap harinya.
Penjualan penurunan juga berlaku bagi cabai merah besar. Kini, Amin hanya menjual sekitar 20 kg cabe merah per hari, turun dari 30 kg.
Baca Juga: Pedagang Warteg Menjerit Harga Cabai Hingga Bawang Merah Masih Mahal Setelah Idul Adha
“Kalau stoknya kosong harganya tinggi, katanya karena musim penghujan, pada rontok dan membusuk cabainya jadi stoknya kosong,” tandasnya.
Sementara Dematajang, salah satu penjual bawang di Pasar Pandan Sari, juga mengatakan hal yang sama. Dia menuturkan, penyebab dari mahalnya harga bawang merah karena stoknya.
“Iya bener, stoknya kosong. Karena kita ambilnya dari Surabaya, kemudian juga masih suasana lebaran jadi pada libur,” ungkapnya.
“Per kilonya Rp 100 ribu, kemungkinan kalau stoknya sudah ada lagi harga bisa balik normal,” tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!