Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 01 Agustus 2022 | 20:10 WIB
Ikan dari nelayan Balikpapan. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Adanya cuaca buruk belakangan ini tidak menyurutkan keinginan para nelayan di Kota Balikpapan untuk tetap melaut. Pasalnya, gelombang laut cukup tinggi.

Menurut Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni untuk saat ini memang belum ada dari kelompok nelayan yang tidak turun melaut karena kondisi cuaca yang tidak mendukung.

“Untuk nelayan masih ada yang melaut, meski tidak terlalu jauh dari tepi pantai,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (1/8/2022).

Dia mengaku, sampai saat ini belum ada laporan dari para kelompok nelayan yang terpaksa tidak turun melaut. Alasannya, karena kondisi cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: 5 Makanan Sumber Omega 3

“Belum ada laporan dari nelayan yang di Balikpapan tidak melaut,” akunya.

Dia menyampaikan, bahwa pihaknya secara rutin selalu menyampaikan informasi kepada para nelayan terkait situasi dan kondisi cuaca.

Jadi, ketika cuaca tidak mendukung untuk melaut, kita akan memberitahu para nelayan. Sehingga, masalah yang tidak diinginkan dapat dihindari.

“Kita selalu update tentang prediksi cuaca, oleh sebab itu kita selalu sampaikan kepada mereka bahwa saat ini cuaca sedang tidak mendukung,” tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa jumlah nelayan yang ada di Kota Balikpapan saat ini, mencapai 56 kelompok, dan satu kelompok mencapai 20 nelayan.

Baca Juga: Polisi Tangkap 2 Nelayan di Sumut Simpan 25 Kg Sabu

“Kami juga memastikan stok ikan di kota Balikpapan untuk saat ini masih dalam kondisi aman. Meski Untuk memenuhi kebutuhan ikan untuk masyarakat kota Balikpapan, kita hanya mampu 17 persen saja. Kemudian sisanya dipasok dari nelayan luar daerah Balikpapan, yakni dari nelayan Selat Makassar,” terangnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi mulai 17 Juli hingga 22 Agustus 2022 cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia  akan  akan lebih dingin dari waktu yang sama pada 2021.

“Ini disebut fenomena albelian,” kata BMKG seperti ditulis dalam laman resmi badan ahli cuaca ini. Dimulai Besok pagi jam 06.00 Wita. Kita tidak hanya akan melihat tetapi juga mengalami efek dari fenomena alphelion,” katanya.

Dia menegaskan, fenomena anomali cuaca ini akan berakhir pada Agustus. Katanya pula, ada fenomena cuaca yang akan dirasakan lebih dari sebelumnya.

“Selama ini kita akan mengalami cuaca dingin yang belum pernah ada sebelumnya. Karena itu, badan-badan kita pegal-pegal dan tenggorokan tersumbat, demam, batuk dan masalah pernapasan terjadi,” ucap petugas cuaca.

Oleh karena itu, lebih baik memperkuat sistem kekebalan tubuh anda dengan vitamin dan produk makanan sehat lainnya. Jarak antara Matahari dan Bumi adalah 90.000.000 km.

"Tapi selama fenomena Alphelion ini, jarak antara keduanya akan meningkat menjadi 152.000.000 km," tandasnya.

Load More