Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 10 September 2022 | 08:30 WIB
Peringatan Haornas yang berlangsung di Stadion Batakan Balikpapan, Jumat (9/9/2022). [Suara.com/Arif Fadillah]

SuaraKaltim.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali  turut mengapresiasi suksesnya Kota Balikpapan menjadi tuan rumah dalam pergelaran Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXIX 2022.

Pemilihan Balikpapan sebagai tuan rumah penyelenggara peringatan Haornas bukan tanpa sebab. Kota Minyak sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai sangat layak menyelenggarakan event nasional. 

Terlebih Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) akan digelorakan di seluruh indonesia untuk IKN Nusantara. Ya, Indonesia menargetkan bisa menjadi tuan rumah 2044 yang akan digelar di IKN Nusantara. 

"Olimpiade 2044 Insya Allah peringkat lima. Mengharapkan tingkat kesadaran. Ini merupakan momentum menjadikan slogan memasyarakatkan olahraga terus digaungkan," katanya, dikutip Sabtu (9/9/2022). 

Baca Juga: Hari Olahraga Nasional, Dokter Sebut Olahraga Bisa Rawat Kesehatan Mental

Kendati begitu, dipastikannya pusat kegiatan olahraga nantinya akan dibangun di IKN. Termasuk demi mempersiapkan olimpiade tahun 2036 yang berpotensi dapat digelar di IKN.

"Juga sesuai arahan bapak Presiden, yang segera akan dibangun juga pemusatan latihan (Trade Center) untuk timnas nasional di Ibu Kota Nusantara," tutupnya.

Sementara itu Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menegaskan mengatakan semangat membangun keolahragaan nasional harus terus digelorakan, karena memberikan banyak makna dalam kehidupan.

Bahkan, kata dia, olahraga juga mampu menyatukan perbedaan, karena yang diusung adalah kesetaraan. Olahraga bukan semata soal stamina, melainkan tentang kualitas hidup yang lebih sejahtera. 

“Olahraga membangun kedisiplinan, ketangguhan, sportivitas, dan kerja sama. Kesemuanya berguna dalam kehidupan kita,” ujarnya.

Baca Juga: Ferry Kono Mundur, Harry Warganegara Ditetapkan Jadi Plt Sekjen KOI

Dia mengungkapkan mencetak juara bukan perkara instan, melainkan butuh pembinaan secara berkelanjutan yang berbasis pada ilmu pengetahuan.

Kontributor: Arif Fadillah

Load More