SuaraKaltim.id - Pemkot Bontang terus berupaya menekan angka stunting. Berbagai strategi sudah dijalankan, salah satunya menggencarkan sosialiasasi untuk pasangan yang menikah di usia dini.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengatakan, Pemkot saat ini gencar melakukan sosialisasi kepada ibu hamil dan pasangan yang menikah di usia dini. Pasalnya, pernikahan usia dini turut menyumbang angka status anak gizi buruk di Kota Taman.
“Terjadinya stunting biasanya dipicu ketidaksiapan pasangan suami-istri (Pasutri). Apalagi jika di bawah umur, terutama soal pemberian asupan gizi di masa kehamilan," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (15/9/2022).
Itu sebabnya sosialisasi untuk kesiapan bagi ibu untuk hamil dan melahirkan perlu digencarkan. Khususnya di daerah rawan.
Baca Juga: Truk Trailer Melintas di Luar Jam Operasional, Polantas Bontang Lakukan Hal Ini
"Selain faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan yang membuat terjadinya kasus stunting," tuturnya.
Dia menjelaskan, audit kasus stunting adalah kegiatan identifikasi resiko dan penyebab stunting pada kelompok sasaran. Sasaran dalam hal ini adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita.
Dia pun sangat mendukung kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya stunting tersebut. Di sisi lain audit juga dilakukan untuk menganalisis faktor resiko terjadinya stunting.
"Lewat audit ini bisa dilakukan upaya pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serupa di masa mendatang," terangnya.
Dia kembali menekankan, Pemkot berupaya menekan kasus stunting di Kota Bontang dari 20 persen menjadi 14 persen.
Pemkot juga sudah melakukan pemetaan beberapa kelurahan yang menjadi fokus penanganan atau termasuk daerah rawan.
“Bapak Presiden sudah menargetkan kasus stunting nasional turun hingga 14 persen di tahun 2024. Tersisa dua tahun lagi, mudah-mudahan Bontang bisa mengejar target itu," katanya.
Karenanya, dia berharap peran perusahaan yang ada Bontang bisa bersinergi dengan Pemkot untuk menurunkan kasus stunting.
"Percepatan penurunan kasus stunting bisa diraih dengan mengerahkan seluruh sektor terkait untuk menangani bersama secara konvergen dan terintegrasi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
-
Siap-siap! Hari Ini Dua Emiten COIN dan CDIA dengan Minat Investor Tinggi Lakukan IPO
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
Terkini
-
13 Desain Tiang Rumah Minimalis Modern, Terlihat Mewah dan Nyaman!
-
6 Tanaman Pagar yang Bikin Rumah Lebih Asri dan Estetik, Nomor 2 Dipakai di Istana Singapura!
-
Daftar 10 Link DANA Kaget Terbaru 8 Juli 2025, Waspada Saldo Gratis Palsu!
-
Samarinda Gratiskan Buku Pelajaran SD dan SMP Negeri, Pemkot Pastikan Tak Ada Lagi Pungutan
-
Reformasi BUMD Kaltim Berlanjut, Rekrutmen Direksi Kini Diperluas