SuaraKaltim.id - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) kini menyentuh angka Rp 2.049 per kilogram. Penetapan harga oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim itu diperuntukkan bagi petani bermitra. Sementara untuk petani swadaya, tidak mesti berpatokan pada harga yang ditetapkan oleh Disbun.
"Harus dipahami bahwa penetapan itu hanya diperuntukkan petani bermitra. Sementara swadaya berdasarkan harga pasar yang mengikuti kesepakatan kedua belah pihak. Tentu dengan mempertimbangkan dan melihat kualitas TBS itu sendiri. Semenjak tidak bermitra bebas jual ke mana saja. Berapapun harganya tergantung kesepakatan," kata Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmad kepada jurnalis media ini, Senin (19/9/2022).
Meski demikian, diakui Ujang banyak keluhan dari petani sawit swadaya terkait harga jual yang tidak sesuai dengan harga penetapan Disbun Kaltim. Kondisi tersebut baginya wajar terjadi, lantaran petani sawit swadaya mengikuti harga pasar yang ditentukan berdasarkan 3 unsur.
"Kalau tidak sepakat jangan dijual. Cari pabrik lain. Intinya TBS tidak bermitra itu mengikuti harga pasar. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Berdasarkan kualitas dari TBS. ketiga unsur itu harus dipenuhi," katanya.
Baca Juga: Lebih dari Sepekan Harga CPO Melonjak 5%
Ia pun meminta kepada petani swadaya yang belum bermitra untuk segera menjalin kemitraan dengan pabrik. Hal itu sangat diperlukan demi menghindari fluktuasi harga TBS. Di sisi lain, dengan mengikuti harga yang ditetapkan Disbun maka kestabilan harga terjaga.
Fluktuasi harga pasaran atau di luar harga penetapan dari Disbun ditambahkannya bergantung pada masa panen. Harga pasaran bisa saja tinggi melebihi harga yang ditetapkan Disbun Kaltim jika ketersediaan TBS di level petani sedikit. Sebaliknya ketika TBS cukup banyak, maka harga beli dari pabrik akan turun.
"Untuk menghindari fluktuasi begitu kita dorong mereka untuk bermitra. Tapi mereka cukup cerdas, saat buah sedikit harga tinggi tidak mau bermitra. Jadi tidak memang sesederhana itu," tambahnya.
Saat ini di Kaltim sendiri, memiliki sekitar 1,3 juta hektare perkebunan sawit. Dari total luasan tersebut sekitar 320 ribu hektare milik petani swadaya. Disbun menurutnya selalu mengupayakan agar para petani sawit swadaya untuk segera bermitra.
Kontributor: Arif Fadillah
Baca Juga: Banjir Ciemas Sukabumi Rendam Puluhan Hektar Tanaman Cabai dan Semangka, Petani Rugi Ratusan Juta
Berita Terkait
-
Keadilan Rp60 Miliar: Ketika Hakim Jadi Makelar Hukum untuk Korporasi Sawit
-
Susul Ketua PN Jaksel, Djumyanto Ikut Jadi Tersangka Kasus Vonis Lepas Terdakwa Korporasi CPO
-
Ketua PN Jaksel Jadi Tersangka Suap Rp60 Miliar: Skandal di Balik Putusan Bebas Korporasi CPO
-
Kemenhut dan Kemnaker Teken MoU Perluas Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Petani Hutan
-
Tarif Trump Bikin Petani Sawit Menjerit, Prabowo Diminta Lakukan Ini
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN