SuaraKaltim.id - Udin sudah 27 tahun menggeluti profesi sopir angkutan kota (Angkot) di Kota Balikpapan. Jika mundur belakang, sejak 1995 ia sudah narik angkot. Bekerjasama dengan salah satu juragan angkot di Kota Minyak.
Perkembangan zaman tak menyurutkannya untuk tetap menjalani hidup sebagai sopir angkot. Meski dalam himpitan ojek maupun taksi online, yang kerap menjadi persaingan.
Hanya saja saat ini ia sedikit mengeluhkan kenaikan harga BBM yang akhirnya berdampak pula pada naiknya tarif angkutan umum. Trayek angkot Udin yakni dari terminal Batu Ampar hingga Pelabuhan Speedboat Kampung Baru pulang-pergi.
"Kalau sebelumnya itu 6500, nah tapi kadang karena tidak ada uang kembalian penumpang kasih tujuh ribu. Ya bersyukur aja kalau dapat penumpang yang baik hati," ujar warga Balikpapan Utara itu kepada jurnalis media ini, Sabtu (24/9/2022).
Baca Juga: Khilaf Jadi Dasar Wakil Ketua DPRD Depok Injak Sopir Truk di Jalan Raya: Bukan Tugas Saya Menghukum
Pendapatan dari menarik angkot tentu tak begitu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan harian istri dan anak-anaknya. Dalam sehari, biasanya Udin mendapatkan Rp 350 ribu.
Belum dipotong BBM Rp 200 ribu dan setoran ke pemilik mobil Rp 100 ribu. Sisanya baru untuk dibawa pulang ke rumah.
"Syukur-syukur dapat segitu. Pernah cuma habis beli bensin sama setoran aja. Tambah sakit sekarang ini, apalagi banyak taksi online," tambahnnya.
Hal serupa juga dirasakan Basir sopir angkot trayek nomor tiga. Jauh sebelum dinaikkan tarif angkot, ia selalu dapat penghasilan yang minim. Angkot terisi penuh hanya bisa dihitung jari. Hanya saja ia bersyukur pendapatan bisa tercukupi berkat antar-jemput pekerja di proyek nasional.
"Alhamdulillah adalah uang buat beli ikan di rumah. Biasa dibayar bulanan sama pekerja itu, sebulan tiga juta. Kita antar jemput," ujarnya.
Tak hanya sopir angkot saja yang mengeluhkan dengan naiknya tarif angkot. Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Balikpapan juga menilai kenaikan tarif angkot justru baka mempersulit para sopir dapat penumpang.
"Kalau masalah tarif angkot, saya nggak setuju. Karena dengan kondisi sekarang aja penumpangnya itu 1 atau 2 aja. Apalagi tarifnya dinaikan, ya 0 atau 1 aja penumpangnya," kata Ketua Organda Balikpapan, Mubar Yahya.
Yahya justru mengingatkan pemerintah agar fokus pada bantuan langsung tunai (BLT) yang mestinya juga bisa dirasakan sopir angkot. Dari bantuan tersebut dirasa sangat bermanfaat ketimbang menaikkan tarif angkot.
"Misalnya BLT pusat itu 300 ya BLT tingkat Provinsi juga Rp300 ribu dan daerah misalnya Rp 300 ribu juga, jadi ya mending begitu. Pertimbangannya ya karena kalau menaikkan tarif, kondisinya itu penumpang sudah tinggal satu atau dua orang saja," jelasnya.
Kontributor: Arif Fadillah
Berita Terkait
-
Turis Jepang Kapok Berkunjung ke Kota Bogor Gegara Pengamen Marah-marah di Angkot
-
Berapa Tarif Endorse Fadil Jaidi? Enteng Traktir Tiket VIP buat Bocil Tetangga sampai Habis Rp11 Juta
-
Awas Rem Blong! 8 Langkah Mencegah Tragedi di Jalan
-
Daftar Lowongan Kerja Sopir Pribadi di Sumut
-
Berapa Tarif Endorse Anak Kembar Mpok Alpa? Bikin sang Ibu Girang Sudah Dapat Job sejak Dalam Kandungan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hibah $7,6 Juta dari AS untuk Wujudkan Pusat Komando di IKN
-
Pilkada Serentak Kaltim, Milenial dan Gen Z Diharapkan Jadi Penentu Arah Baru
-
Klarifikasi 4 Lurah Terkait Bimtek, Polisi Bontang Pastikan Penyelidikan Berlanjut
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS