SuaraKaltim.id - Koordinator petugas kebersihan atau Cleaning Service RSUD Taman Husada mengaku, tak gentar meski dilaporkan manajemen PT Timorano Putra Mandiri (TPM) atas dugaan pencemaran nama baik. Pihak CS menilai memiliki alasan kuat saat menyebut terjadi dugaan penggelapan oleh perusahaan.
Selain pencemaran nama baik, manajemen perusahaan juga mempersoalkan soal cek yang berpindah tangan dari manajemen RSUD Taman Husada ke karyawan CS. Namun Koordinator Cleaning Service RSUD Taman Husada Hasbi membantah terjadi pelanggaran.
Pasalnya, cek mereka terima setelah manajemen rumah sakit memeriksa saldo rekening yang ternyata kosong. Dirinya menganggap jika pengambilan bukti cek itu sudah berdasarkan persetujuan dari manajemen RSUD Taman Husada.
Saat itu mereka memegang cek dan bukti salinan pencairan dari RSUD Taman Husada kepada PT Timorano Putra Mandiri sebagai dasar melakukan pelaporan.
"Cek kami dapat karena uang di dalamnya sudah tidak ada. Jadi tidak berguna itu cek. Makanya kami minta untuk bahan pelaporan ke pihak berwajib," katanya KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (27/9/2022).
Dijelaskan Hasbi, manajemen RSUD Taman Husada sudah melakukan pembayaran ke PT TPM pada, Kamis (22/9) lalu. Setelah itu, pihak manajemen RSUD Taman Husada Bontang ingin mencairkan uang gaji senilai Rp 154 juta untuk membayar gaji 48 CS.
Ternyata pihak Bank mengatakan harus ada persetujuan terlebih dahulu dari manajemen PT PTM. Namun pada Jumat (23/9) manajemen RSUD Taman Husada pun kembali mendatangi Bank, saat dilihat ternyata uang tersebut sudah tidak ada lagi.
"Kami hanya minta gaji karyawan dibayarkan. Setelah itu kami baru digaji kemarin. Untuk kelanjutan pelaporan masih akan dibicarakan," sambungnya.
Respons PT PTM sebelumnya, Febri Patompo didamping kuasa hukumnya Bilher akan melaporkan dua CS ke Polisi. Hal itu dikarenakan ada dugaan melanggar UU ITE, dan pencemaran nama baik perusahaan.
Baca Juga: Buatmu yang Tanya Kenapa Gaji Nggak Pernah Cukup, Ini 6 Alasannya!
"Tidak ada penggelapan dana yang klien kami lakukan seperti yang disebutkan. Penyampaian itu kami nilai mencemari citra perusahaan dan keluarga klien kami," ujar Bilher.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kaltim Hapus Praktik Mark Up dan Program Fiktif, Gubernur Ingatkan OPD
-
22 Kasus Campak Muncul, Pemkab PPU Perkuat Imunisasi di Wilayah IKN
-
Pemprov Kaltim Perjuangkan DBH, Angkat Isu Beban Ekologis dan Sosial
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir