SuaraKaltim.id - Beredar video seorang pria diduga terjun dan menimpa sebuah mobil yang sedang terparkir. Dalam video tersebut, tampak pria itu keluar dari kaca mobil yang sudah bolong karena hancur.
Dilihat dalam video yang diunggah ulang akun Instagram @kamerapengawas.id, pria itu diduga terjun dari atas flyover di kawasan Pelabuhan Domestik Punggur, Selasa (11/10/2022).
Dalam video itu, aksi pria yang nekad loncat dari atas flyover dan menimpa mobil Toyota Yaris bernopol BP 1754 IM itu menjadi tontonan warga di lokasi. Sejumlah petugas pun disebut mendatangi lokasi pria yang jatuh ke sebuah mobil setelah nekad meloncat dari atas flyover.
Berdasar video itu, tampak pria yang loncat hingga menimpa mobil itu sempat diminta untuk keluar dari kendaraan itu. Tanpa merasa kesakitan setelah badannya membentur mobil hingga hancur, pria yang mengenakan jaket jeans dan juga celana pendek itu akhirnya meloncat keluar dari mobil.
Mencuatnya video pria yang menimpa mobil gegara terjun dari atas flyover menjadi sorotan warganet. Beragam komentar pun dituangkan warganet menanggapi video nekad pria yang masih hidup setelah meloncat dari atas flyover.
Ada warganet yang menganggap jika pria itu hendak melakukan percobaan bunuh diri. Namun, warganet lainnya justru mempertanyakan soal kerugian dari pemilik mobil yang hancur akibat ulah nekat pria yang meloncat dari flyover itu.
Selain itu, warganet yang lain merasa penasaran dengan pria yang masih selamat setelah beraksi nekat terjun dari atas flyover dan menimpa mobil yang sedang terparkir. Bahkan, ada netizen yang menganggap jika pria itu bakalan dicari-cari setelah videonya viral.
Namun demikian, banyak juga warganet yang melontarkan komentar-komentar absurd guna menanggapi aksi nekad pria itu.
"Dari sumbernya sih bilang dia stress dan gak punya uang. Mau bundir tp gagal. Di pihak keluarga bilang dia sering kesurupan," tulis akun @wah*****.
"Ganti kaca. Repair atap. Siapin 5jt lah aman," kata akun @roc*****.
"Masih bisa gerak masih bisa ngomong seolah ga kenapa napa, tunggu beberapa jam baru kerasa ," timpal akun @ari*******.
"Sekarang ngomong gpp, 2 jam kemudian, baru terasa hancur tuh badan ," sahut akun @c_j****.
"Orang ini bakalan viral,,, terjun TAPI ga mati!!! Akan banyak orang yang datang Minta doa nya," tulis akun @fit******.
"Kesurupan Superman," kata akun @wah*****.
"The real ilmu kebal ," timpal akun @ale*****.
Kontributor : Muhammad Indian Rais
Berita Terkait
-
Foto Jakarta dari Udara, Kontras Tajam yang Bikin Netizen Geleng-geleng Kepala: Kaya vs Miskin
-
Studi: Tingginya Harga Mobil Baru Barikan Dampak Negatif Terhadap Industri Otomotif
-
Mobil Bobby Nasution Dilempari Usai Debat Kedua Pilgub Sumut 2024
-
4 Tipe Pembeli Mobil di Indonesia, Ada yang Buat Gaya-gayaan!
-
Send The Song.xyz Apakah Aman? Jangan FOMO Ikut Tren, Cek Dulu Keamanannya!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
Terkini
-
Unik dan Sehat! Sporturism Kaltim Tawarkan Pengalaman Olahraga Sambil Petik Buah
-
Hadi Mulyadi: Pemprov Kaltim Terus Wujudkan Akses Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Izin Kampanye di GOR Kadrie Oening Dihambat, Tim Isran-Hadi Protes Keras
-
Aroma Ketidakadilan di Debat Pilkada Kaltim? Tim Hukum Isran-Hadi Desak Transparansi KPUD