SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau masyarakat dan pihak terkait di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi periode di 17 sampai 21 Oktober ini.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Erika Mardiyanti belum lama ini.
"Bencana hidrometeorologi itu seperti banjir di Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser," ujarnya, melansir dari ANTARA, Rabu (19/10/2022).
Adanya daerah belokan angin disertai pertemuan angin (konfluen) di sekitar wilayah Kaltim, ditambah masih hangatnya suhu permukaan laut di Selat Makassar, mendukung peluang pembentukan sejumlah titik awan hujan. Khususnya pada 17-21 Oktober.
Kondisi ini menyebabkan cuaca pada periode tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan dapat disertai petir dan angin kencang.
"Wilayah yang berpotensi hujan sedang ke lebat dan disertai angin kencang tersebut adalah Kota Balikpapan, Kota Bontang, beberapa kecamatan di Kota Samarinda, seperti Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Ulu, Sungai Kunjang, dan Kecamatan Samarinda Seberang," jelasnya.
Kemudian, dia melanjutkan, delapan kecamatan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Yakni Bengalon, Kongbeng, Karangan, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Telen, Busang, dan Kecamatan Muara Wahau.
Lalu, di Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar). Peristiwa tersebut berpotensi terjadi pada lima kecamatan. Yakni, Kembang Janggut, Tabang, Muara Kaman, Kenohan, Tenggarong.
"Di Kabupaten Berau hanya terjadi pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Segah dan Kelay. Kabupaten Kutai Barat ada tujuh kecamatan, yakni Barong Tongkok, Sekolaq darat, Melak, Mook Manor Bulatn, Linggang Bigung, Tering, dan Muara Pahu," terangnya.
Untuk Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), hujan sedang ke lebat dan disertai angin kencang diprakirakan terjadi di tiga kecamatan. Yaitu, Kecamatan Laham, Long Iram, dan Kecamatan Long Bagun.
"Kabupaten Penajam Paser Utara diprakirakan terjadi pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Penajam, Sepaku, dan Babulu. Kemudian Kabupaten Paser diprakirakan terjadi pada lima kecamatan, yakni Tana Grogot, Long Kali, Long Ikis, Kuaro, dan Muara Komam," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Pasok MBG ke 154 Sekolah, UMKM Aiko Maju di Kepulauan Siau Tumbuh Bersama BRI
-
Bapenda Kalimantan Timur Tegaskan Komitmen Digitalisasi Melalui Kerja Sama dengan Paylabs
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data