SuaraKaltim.id - Mundurnya deklarasi Koalisi Perubahan yang rencananya akan diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS disoroti Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.
Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, molornya deklarasi koalisi tersebut yang sedianya akan dilakukan pada 10 November 2022, terjadi karena belum ada kesepakatan dalam level 'bandar'.
"Ini deklarasi tanggal 10 November udah gagal bos, gara-gara bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul ya gagal," katanya dalam perbincangan di Adu Perspektif seperti dikutip Suara.com.
Ia mengemukakan, koalisi tersebut akan terbentuk untuk memenuhi Presidential Threshold 20 persen untuk memajukan Anies Baswedan menjadi capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Fahri Hamzah Diduga Sebut SBY Lebih Baik dari Jokowi, 'Digoreng' Demokrat: Pasti Banyak Cebong Marah
"Ya ini maksudnya pembelian tiket itu pengumpulan tiket 20 persen itu bukan kerja Parpol ini kerja bandar, parpol enggak sanggup Anies Baswedan enggak sanggup," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengemukakan, saat ini hanya ada satu partai yang terbebas dari bandar, yakni PDI Perjuangan. Lantaran pada Pemilu 2019 silam, partai berlambang banteng moncong putih ini sudah memenuhi ambang batas 20 persen dari ketentuan presidential threshold.
"Yang agak bebas dari bandar cuma PDIP, cuma PDIP enggak punya calon sendiri enggak populer, calonnya enggak dikehendaki, itu kan dilema," kelakar Fahri. "Makanya, aturlah semua partai boleh mengusung calonnya sendiri," katanya.
Jika dilihat berdasarkan hasil Pemilu 2019, di antara ketiga partai tersebut Nasdem sedikit lebih 'kuat' karena memiliki raihan suara dan kursi DPR lebih banyak dari Demokrat dan PKS.
Jika merunut pada perolehan suara Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS pada Pemilu 2019 koalisi ketiga partai politik tersebut sebenarnya sudah melebihi aturan presidential threshold karena sudah mencapai 25,03 persen. Total tersebut didapat dari perolehan Nasdem 9,05 persen, Demokrat 7,77 persen, dan PKS 8,21 persen.
Sebelumnya, Ketua DPP NasDem Willy Aditya memastikan deklarasi Koalisi Perubahan yang direncanakan pada 10 November 2022 diundur.
"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama," kata Willy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Willy menyampaikan sejumlah alasan deklarasi gagal digelar pada Kamis 10 November 2022.
Pertama, PKS melakukan rapat Majelis Syuro pada Desember 2022. Sementara itu, rombongan Demokrat yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono baru tiba di tanah air pada 10 November usai melawat ke Jerman.
"Ya kita tunggulah ya. Tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," ujar Willy.
Sementara itu, ditanyankapan sekiranya target deklarasi koalisi, Willy memperkirakan deklarasi kemungkinan diundir menjadi akhir tahun.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Fahri Hamzah Diduga Sebut SBY Lebih Baik dari Jokowi, 'Digoreng' Demokrat: Pasti Banyak Cebong Marah
-
'Jangan Terlalu Klimis Kalau Mau Wakili Kemarahan' Tawa Puas Fahri Hamzah Soal Usul AHY Jadi Cawapres Anies
-
'Bandarnya Belum Sepakat' Kelakar Fahri Hamzah Soal Gagalnya Deklarasi Koalisi Pendukung Anies 10 November
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Setelah BMW, Kini Kaesang Muncul dari Balik Pintu Mobil Listrik Hyptec HT
-
8 Rekomendasi Printer Termurah dan Terbaik untuk Mahasiswa, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Pesawat Air India Boeing 787 Jatuh Setelah Lepas Landas di Ahmedabad, Bawa 242 Penumpang
-
Sebut Ada Kejanggalan, Rismon Sianipar Bakal Cek Lokasi KKN Jokowi di Boyolali
-
5 City Car Bekas Tangguh untuk Wanita, Bensin Irit dan Harga Mulai Rp 30 Juta!
Terkini
-
Harga Tak Sesuai HET, Elpiji 3 Kg Dijual Hingga Rp 40 Ribu di Samarinda
-
Skema PJLP dan Bantuan Modal Jadi Opsi Pemkot Bontang untuk Honorer Pasca-Penghapusan
-
IKN Butuh Pangan, Korea Selatan Investasi Rp 300 Miliar di Sektor Pertanian PPU
-
4 Syarat Beasiswa BSI Scholarship 2025 dan Cara Daftar: Kuliah Gratis, Uang Saku Rp 1,5 Juta!
-
EBIFF 2025, Strategi Kaltim Dorong Ekonomi Kreatif dan Produk Lokal Go Global