SuaraKaltim.id - Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kaltim kembali mendesak agar polisi segera mengusut keterlibatan, mantan Kasatintelkam Polresta Samarinda Aiput Ismail Bolong, dalam praktik tambang ilegal di Bumi Mulawarman.
Desakan itu disampaikan KMS Kaltim usai membedah video viral Ismail Bolong di Fakultas Hukum, Universitas Mulawarman, Jumat (11/11/2022) lalu.
Perwakilan KMS Kaltim Warkhatun Najidah mengatakan, pihaknya meminta agar aparat kepolisian menindak Ismail Bolong tanpa menunggu laporan dari masyarakat. Sebab, video viral yang diungkap di berbagai media itu menurutnya sudah cukup jadi pijakan polisi untuk menyelidiki dugaan tersebut.
“Lapor atau tidak dilaporkan masyarakat, mestinya polisi sudah bergerak untuk menyelidiki (Ismail Bolong),” katanya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (14/11/2022).
Dia mengatakan, KMS Kaltim sangat berharap agar pengusutan terhadap tambang ilegal dapat serius dilakukan aparat kepolisian. Meskipun, ada keraguan karena dugaan gratifikasi tambang ilegal di Kaltim juga melibatkan pejabat tinggi di tubuh kepolisian.
Selain mendesak pengusutan keterlibatan Ismail Bolong dalam tambang ilegal, pihaknya juga minta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera melakukan reformasi di internal kepolisian.
Sebab, berdasarkan video-video Ismail Bolong yang beredar luas di masyarakat, mengindikasikan adanya keterlibatan polisi aktif dengan berbagai tingkatan jabatan melindungi praktik tambang ilegal. Aliran gratifikasi juga diduga mengalir ke petinggi polri, Kabareskrim Agus Andrianto sebesar Rp 6 miliar.
“Harus ada tindakan hukum tegas. Desakan itu perlu ditindaklanjuti agar masyarakat bisa percaya dengan polisi,” tuturnya.
Untuk diketahui, nama mantan anggota polisi Ismail Bolong mencuat ke publik setelah pengakuannya menyebut Kabareskim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menerima setoron uang dari tambang ilegal.
“Terkait dengan kegiatan yang saya lakukan saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim yaitu ke bapak Kabareskrim Komjen Pol Agus Hardianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali yaitu pada bulan September 2021 sebesar Rp 2 miliar, Oktober 2021 sebesar Rp 2 miliar dan November 2021 sebesar Rp 2 miliar,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Wawali Surabaya Dilaporkan Polisi! Gara-Gara Bela Pekerja yang Ijazahnya Ditahan?
-
Sekar Arum 'Angling Dharma' Berbelit-belit Dicecar Kasus Uang Palsu, Polisi: Dia Masih Belum Jujur
-
Polisi Imbau Warga Hindari Kawasan GBK: Ada Konser Taeyeon SNSD dan Laga Persija vs Persebaya
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Balas Dendam! Komplotan Curanmor Curi Motor Dinas Polisi di Masjid
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
Semua Maskapai China Stop Beli Pesawat Boeing Imbas Perang Dagang dengan AS
-
Dear Pak Prabowo! Orang RI Kini Cemas, Mau Belanja Kudu Mikir 1.000 Kali
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Kiper Berdarah Belanda Klarifikasi Soal Patrick Kluivert: Fokus Pekerjaan Sendiri
Terkini
-
Di Balik Tragedi Muara Kate: Jejak Hauling, Pembunuhan, dan Suara yang Tak Didengar
-
Menjawab Tantangan IKN, Pemkab PPU Bangun Instalasi Air Bersih 2.000 Liter per Detik
-
Diskominfo Kaltim Gelar Coaching EPSS 2025, Siapkan Perangkat Daerah Hadapi Evaluasi Statistik
-
Pemkot Bontang Targetkan Nol Pengangguran dalam 5 Tahun
-
DANA Kaget 15 April 2025: Begini Cara Dapat Saldo Tanpa Biaya