SuaraKaltim.id - Atlet hingga pecinta olahraga takraw di Bontang kecewa berat. Pasalnya cabang olahraga (cabor) ini absen di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VII yang akan dihelat di Berau, 26 November – 7 Desember 2022.
Ismail, Ketua Pemerhati Takraw Bontang mempertanyakan tidak dipertandingkannya cabor ini. Padahal di perhelatan sebelumnya cabor takraw tak pernah absen. Apalagi jika ditilik dari segi prestasi, cabor ini justru rutin menyumbang medali di ajang bergengsi.
“Sebenarnya persoalannya ada dimana? Baru tahun ini Takraw tidak dipertandingkan di Porprov,” katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (17/11/2022) sore.
Akibat keputusan tersebut, seluruh insan takraw di Bontang bahkan di daerah lain merasa kecewa. Terlebih para atlet dan pelatih. Persiapan yang digelar jauh hari untuk mengikuti ajang tersebut justru sia-sia.
“Tentu saja semua kecewa, apalagi para atlet. Ini mempengaruhi mental mereka,” tegas pria yang pernah menjadi pelatih Tim Takraw Kaltim di PON tersebut.
Berdasarkan informasi yang dia terima, dicoretnya takraw di daftar cabor yang dipertandingkan diduga akibat persoalan internal antara Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kaltim dan Berau.
Walaupun enggan membeber alasan lebih jauh, menurut mantan atlet takraw yang pertama kali mewakili Kaltim di PON di tahun 1985 ini, hal tersebut sangat merugikan para atlet.
“Padahal sebentar lagi akan menyongsong Pra PON. Ajang ini harusnya menjadi sarana atlet mengukur dan meningkatkan performa, justru sepert ini,” ujarnya.
Sebagai pemerhati, dia mengatakan pihaknya akan melayangkan surat kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim dan PSTI pusat.
Baca Juga: Menang Ganda WTA 125 Colina, Aldila Sutjiadi Siap-Siap ke Argentina
“Agar kejadian ini menjadi perhatian sekaligus menjadi bahan evaluasi ke depan,” katanya.
Saat diwawancara media beberapa waktu lalu, Ketua PSTI Kaltim Jahidin juga merasa keberatan karena cabor yang dipimpinnya dicoret dari Porprov. Bahkan kala itu dia mengaku akan melayangkan surat keberatan atas penetapan cabor yang dipertandingkan. Menurutnya penetapan itu tidak wajar.
Katanya, saat itu dia mengancam akan mundur dari jabatannya jika takraw tetap tidak dipertandingkan.
“Rasionalnya, seharusnya cabor peraih prestasi yang menjadi prioritas untuk mejaga keberlanjutan program dan prestasi,” katanya (17/8/2022) lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Raffi Ahmad ke Tambak! KKP Gandeng The Dudas-1 Promosikan Perikanan Modern
-
Perawatan Jalan Tol Bukan Gangguan, tapi Upaya Jasamarga Jaga Keamanan Pengguna
-
Soal Polemik Air Kemasan, DPR Ajak Publik Pahami Proses Ilmiahnya
-
Logo Berubah, Loyalitas Tak Bergeser: Projo Masih Bersama Jokowi
-
Budi Arie Ajak Projo Kawal Pemerintahan Prabowo dan Gibran