SuaraKaltim.id - Gema takbir berkumandang di langit Lapas Bontang, Jumat (20/04/2023) petang kemarin. Selepas Magrib, lantunan takbir bersahut-sahutan dari pengeras suara Masjid Ar Royan.
Di satu-satunya masjid di Lapas Bontang ini, seribu lebih jemaah bertakbir. Berulang mereka mengucapkan kalimat tersebut seraya mendudukkan kepala.
Di shaf tengah, Sudarman larut dalam khidmatnya takbir. Air matanya tumpah. Haru dan penyesalan jadi satu.
Sudarman namanya. Ia berusia 42 tahun tepat Agustus nanti. Ia meringkuk di penjara sejak 5 tahun terakhir karena kasus narkotika. Hakim memvonisnya hukuman penjara seumur hidup.
Secara aturan, ia akan menghabiskan sisa umurnya di bilik jeruji. "Pas takbiran itu terasa sekali penyesalan," ungkap ayah 1 anak ini, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (26/04/2023).
Sudarman sebelumnya warga Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Tepat 2018 lalu, ia tertangkap tangan oleh polisi karena membawa sabu-sabu sebanyak 6 kilogram di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.
Momentum lebaran, paling menguras emosional. Kenangan berkumpul dengan keluarga, silaturahmi dengan kerabat hingga menikmati buras dan kue nastar paling dirindukan.
Sudah 4 tahun terakhir, ia berlebaran dengan para narapidana. Istri dan keluarga terakhir kali membesuknya 2019 lalu.
"Kadang sedih, lihat keluarga yang lain membesuk. Tapi saya sudah terima dengan kondisi begini," ungkapnya.
Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Warga Binaan di Lapas Purwakarta Dapat Remisi
Sehari-hari, Sudarman menghuni blok Nusa Baru bersama 11 orang di dalam kamar. Ia dipercaya oleh rekan satu ruangannya sebagai kepala kamar.
Sebagai kepala kamar, tak jarang ia menguatkan mental teman sekamarnya. Sekedar memberi motivasi untuk lebih tegar menjalani masa hukuman.
"Biasanya yang baru masuk itu. Saya bilang, lihat saja saya. Sudah begini (vonis seumur hidup) bisa bersabar," katanya.
Cara paling ampuh, kata Sudarman, mengobati kerinduan dengan dunia luar melalui pendekatan agama. Berpasrah dengan Ilahi, upaya paling manjur untuk sabar.
Apalagi selama di Lapas Bontang, seluruh kegiatan keagamaan cukup banyak. Ia bahkan menceritakan pengalamnnya sendiri selama di sana.
"Saya dulu tak bisa mengaji, sekarang sudah lupa berapa kali khatam Al Quran," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
-
Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
-
Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
-
Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
-
Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
-
Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur