SuaraKaltim.id - Muhammad Taufany Muslihuddin, pemain Timnas Indonesia U-22 mendadak jadi sorotan dari masyarakat Indonesia. Hal itu karena aksinya yang berhasil mencetak gol penentu kemenangan tim usai menaklukan Vietnam.
Skornya 3-2, tim kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia itu lantas melaju ke babak final melawan Thailand di Sea Games 2023 yang berlangsung di Kamboja.
Pemain muda Borneo FC tersebut memberikan kemenangan secara dramatis. Pasalnya, Timnas Indonesia hanya bermain dengan 10 orang setelah Pratama Arhan mendapatkan kartu merah dari wasit saat melawan Vietnam.
Orang tua Muhammad Taufany merasa terharu sekaligus bangga mengetahui anaknya menjadi penyelamat kemenangan Timnas Indonesia.
Zukran (56) yang merupakan ayah dari Taufany pun menceritakan jejak karir anaknya. Mulai dari pertama mengenal sepak bola, bermain untuk tim Liga 1 Borneo FC, hingga masuk skuad Garuda Indonesia U-22.
Terlahir dari keluarga pemain sepak bola, Taufany sudah terlihat bakatnya sejak usia 5 tahun. Taufany dilatih oleh Zukran yang tak lain adalah mantan pemain profesional Persikukar.
Di usia 7 tahun, Taufany melanjutkan pendidikan Sekolah Sepak Bola (SSB) di Tenggarong. Sang ayah mengaku sudah memiliki keyakinan soal bakat anaknya.
"Dari usia 5 tahun saya sudah yakin anak ini punya bakat bermain bola. Saya latih agar mentalnya kuat dan saya dukung dengan memasukkan Taufany ke SSB," terang Zukran melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (17/05/2023).
Anak ketiga dari empat bersaudara itu pun meraih prestasi pertamanya bersama SSB Pemuda Tenggarong dengan menjuarai Danone Cup Festival Anak Sedunia tingkat Kalimantan Timur (Kaltim). Ia terpilih sebagai perwakilan SSB Kaltim di tingkat nasional.
Baca Juga: Sosok Muhammad Taufany Muslihuddin, Jadi Pahlawan Timnas Indonesia Lolos Final SEA Games 2023
"Saat itu Taufany usia 12 tahun mewakili Kaltim untuk menjuarai Danone Cup di tingkat nasional," ucapnya.
Demi melanjutkan karir anaknya, orang tua Taufany memasukkannya ke Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kaltim pada usia 13 tahun lewat jalur prestasi agar mental dan bakat anaknya semakin terasah.
Pada 2015, Taufany kembali meraih prestasi usai menjuarai Kemenpora Cup mewakili Kaltim di tingkat nasional, yang dipilih dari PSSI Askab Kutai Kartanegara (Kukar). Dilanjutkan dengan 2017 menjuarai Piala Soeratin Cup di Bantul mewakili PPU lewat panggilan dari SKOI Kaltim.
Setelah itu, Taufany bermain selama satahun untuk klub Borneo FC Junior. Sebelum diputuskannya pindah ke klub Mitra Kukar Liga 2.
Namun, karena Mitra Kukar jatuh ke Liga 3, Taufany bermain untuk Indonesia Allstar, melalui seleksi ketat. Ia lantas berhasil menjadi juara International Youth Championship Indonesia pada 2020 lalu.
Melalui kejuaraan tersebut, sang anak direkrut kembali untuk memperkuat klub Liga 1 Borneo FC. Berakhir dengan panggilan dari pelatih Indra Sjafri untuk memperkuat Timnas Indonesia U-22.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029
-
Rencana Pengerukan Mahakam Picu Perdebatan: Solusi Banjir atau Pemborosan Anggaran?