SuaraKaltim.id - Satpol-PP kembali menjaring sebanyak 7 oknum pengamen dan pengemis. Penjaringan itu berlangsung dalam dua malam ini.
Satpol-PP ingin memastikan warga Bontang tak lagi terganggu dengan keberadaan para pengamen ataupun pengemis. Untuk lokasi penertiban bermacam-macam. Mulai dari setiap simpang traffic light, depan X-Toys, dan lokasi lainnya.
Parahnya, satu pasangan suami istri menggunakan kostum badut turut serta membawa anaknya untik meminta-minta di Jalan Imam Bonjol.
Kepala Bidang PPUD Satpol-PP Eko Mashudi mengatakan, tindakan itu tentu tidak bisa dibiarkan. Apalagi menggunakan anak balita untuk keperluan komersil.
Baca Juga: Motif Penculikan Bocah di Padang Panjang Terungkap, Pelaku Ngaku Korban Mirip Anaknya
Artinya, perbuatan itu diduga sebagai bentuk eksploitasi anak. Setelah terjaring pasutri itu pun dibawa ke rumah singgah Dinsos-PM untuk menjalani asesmen.
Berdasarkan KTP pasutri ini bukan warga Bontang. Melainkan dari Kota Samarinda tepatnya di Loa Bakung. Dari hasil pemeriksaan mereka beralasan anak dibawa karena tidak ada yang menjaga.
Namjn tetap saja dengan aktivitas Pasutri itu sudah melanggar Perda Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Penyelenggara Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Serta Perlindungan Masyarakat.
"Total ada 7 mas. Ada pasutri didalamnya juga membawa dua anaknya. Kami miris liatnya. Itu indikasi mengeksploitasi anak," terangnya, melansir KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (11/07/2023).
Lebih lanjut kepada pengemis dan pengamen yang terjaring dilakukan penindakan persuasif. Dengan meminta mereka menandatangani surat peringatan dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Satu orang diantaranya juga ada yang didapat merupakan warga Bontang. Dia pun diminta berhenti melakuka praktik mengemis tersebut.
Untuk Pasutri yang kedapatan membawa anak juga akan dilaporkan ke Dinsos Provinsi Kaltim. Ketika didapati para pelanggar kembali mengemis maka akan dilakukan tindakan tegas.
Selain itu, Satpol-PP akan meminta bantuan kepada UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DPPKB agar bisa berkolaborasi.
"Sekarang masih persuasif. Semua diperingatkan dan diminta berhenti meminta-minta di Kota Bontang," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Semoga Beruntung, Buka 5 DANA Kaget Hari Ini buat Tambahan Belanja
-
Gracilaria Jadi Andalan Baru PPU di Tengah Denyut Pembangunan IKN
-
Prosedur Ketat Diterapkan, Dua Pasien Positif Antigen Dirawat di Ruang Isolasi
-
Pantai Manggar Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Panjang
-
Daftar 6 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Buruan Klaim Saldo Gratis Sebelum Diambil Orang!