SuaraKaltim.id - Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki rumah adat yang cukup terkenal. Salah satunya bernama Rumah Lamin.
Rumah ini merupakan rumah adat khas suku Dayak dari etnis Benuaq. Rumah Lamin berbentuk panggung dengan panjang sekira 300 meter dan tingginya mencapai 3 meter.
Bentuk Rumah Lamin
Keunikan rumah adat ini adalah bentuk rumahnya yang memanjang dan menggunakan jenis kayu ulin. Rumah adat Lamin juga memiliki hiasan unik yang berada di ujung atap dan bawah rumah.
Baca Juga: Apa Itu Pati Nyawa? Hukuman Adat Dayak yang Diminta Keluarga Bripda Ignatius buat Pelaku
Bahkan, jumlah anak tangga di rumah adat ini juga disesuaikan menurut kepercayaan suku Dayak yakni angka ganjil seperti 7,9, dan 11.
Sementara, rumah adat ini biasanya dihuni oleh 25 hingga 30 kepala keluarga yang jumlahnya bisa sekitar 100 orang.
Lamin sendiri memiliki arti rumah panjang yang memang menggunakan jenis arsitektur vernakuler yang banyak dijumpai di kawasan Kaltim.
Filosofi Rumah Lamin
Setiap bangunan adat di Kalimantan Timur pasti memiliki filosofinya sendiri, termasuk rumah adat Lamin. Menurut masyarakat setempat, nilai-nilai yang suku Dayak yakini diterapkan dalam setiap elemen bagian rumah adat Lamin.
Baca Juga: Ngaji Rasa: Cara Dayak Indramayu Menghormati Perempuan dan Alam
Nilai tersebut juga menjadi dasar ajaran baik kepada anak cucu mereka.
Fungsi Rumah Lamin
Ada beberapa fungsi dan kegunaan dari rumah Lamin menurut kepercayaan suku Dayak. Lamin berarti rumah panjang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat.
Lalu Belay jaykung merupakan rumah tinggal sebagai dapur dan tempat penyimpanan bahan makanan.
Lubakng berarti kuburan atau pemakaman para leluhur dan seluruh anggota rumah Lamin, sementara Umaq berarti kawasan perladangan.
Simpunkg berarti kawasan untuk kepentingan khusus, Kebotn Dukuh berarti kawasan untuk kegiatan berkebun, dan Sophan merupakan tempat yang diyakini sebagai wilayah keramat.
Dekorasi Rumah Lamin
Rumah Lamin dihiasi oleh dekorasi yang juga mengandung makna filosofinya. Dekorasi khas suku Dayak ini ada pada hiasan di bagian atap setinggi 4 meter yang memiliki warna bermacam-macam.
Merah artinya keberanian, warna kuning artinya kewibawaan, warna biru berarti loyalitas, dan warna putih adalah simbol kebersihan jiwa.
Di bagian atap rumah Lamin juga terdapat patung berbentuk nada dan burung enggang. Lalu di bagian kaki terdapat ukiran kerangka manusia dan juga binatang serta ukiran bentuk semi abstrak.
Berita Terkait
-
Laku Dayak Indramayu Menghargai Perasaan Orang Lain
-
Jatam Ungkap Cara KCP 'Usir' Warga Lokal dari Lokasi Tambang: Sungai Diracun, Sekolah Ditutup
-
Cek Fakta: Ida Dayak Gelar Pengobatan di Bontang Agustus 2024, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Ida Dayak Buka Praktik Pengobatan di Graha Wangsa Lampung Juli 2024, Benarkah?
-
Berdayakan Masyarakat Dayak di Area Penyangga IKN, MHU-MMSGI Diganjar Penghargaan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Pengumuman Administrasi Beasiswa Bontang Ditunda, 760 Pendaftar Gugur Berkas
-
Hadir di Kampanye Akbar Rudy-Seno, Hetifah Beri Imbauan: Pastikan Hadir di TPS
-
Sugianto Panala Putra Jawab Tuduhan Nadalsyah: Semua Itu Kebohongan
-
Bawaslu Barito Utara Nyatakan Tidak Ada Unsur Fitnah dalam Kampanye Sugianto Panala Putra
-
ITB dan OIKN Kembangkan Potensi Kreatif Gen Z di PPU dengan Workshop Konten Digital