Scroll untuk membaca artikel
Rauhanda Riyantama
Sabtu, 23 September 2023 | 17:22 WIB
Stadion Aji Imbut. (Tangkap layar YouTube/EIDIPI)

SuaraKaltim.id - Seiring mencuatnya wacana training centre megah Timnas Indonesia di Kalimantan menyusul dibangunnya Ibu Kota Negara (IKN), menariknya ada dua stadion yang kabarnya dalam kondisi tidak terawat.

Kalimantan Timur memiliki banyak stadion megah meski tak semuanya berada dalam kondisi terawat secara baik oleh pengelola.

Di antaranya Stadion Segiri, Stadion Batakan, Stadion Aji Imbut dan Stadion Palaran, dua terakhir kabarnya kini tidak terawat.

Stadion Aji Imbut mulai mencuat saat Mitra Kukar promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan sederet pemain kondang.

Seperti misalnya Marcus Bent yang sukses didatangkan ke Tenggarong, lalu juga ada Pierre Njanka yang dibajak dari Arema Indonesia.

Stadion Aji Imbut diresmikan pada 2011, kehadirannya cukup menarik perhatian penikmat sepak bola Tanah Air karena desainnya.

Desain stadion ini tergolong jarang ditemukan di seluruh Indonesia, namun mampu menampung hingga 35 ribu penonton hanya dengan dua atap.

Potret salah satu sudut Stadion Palaran. [Presisi.co]

Sementara itu kondisi yang lebih parah dialami Stadion Palaran, dibangun pada 2008 untul menyambut PON di tahun tersebut.

Kemegahan stadion ini pada saat itu digunakan membuka Pekan Olahraga Nasional tahun tersebut, lebih dari 10 tahun berselang berubah.

Kondisi stadion yang dulunya megah kini terlihat miris, stadion yang dibangun dengan dana Rp800 miliar itu tak terawat.

Banyak tumbuhan liar di kursi dan tribun penonton, beberapa gerbang juga terlihat jebol tak seperti dahulu kala.

Sama sekali tak mencerminkan stadion yang pernah menggelar laga final dan delapan besar Divisi Utama pada musim kompetisi 2008.

Samarinda masih memiliki perwakilan yang aktif bermain di Liga 1 2023, yakni Borneo FC meski hanya menggunakan Stadion Segiri.

Menarik dinantikan bagaimana respons pemerintah jika IKN selesai dibangun dan melihat kondisi stadion-stadion tersebut masih sama seperti saat ini.

Kontributor: Eko

Load More