Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 18 Oktober 2023 | 15:04 WIB
Ilustrasi guru pukul murid. [Ist]

SuaraKaltim.id - Orang tua murid di salah satu SD Negeri di Bontang Selatan mengadukan dugaan kekerasan fisik oknum guru ke kepala sekolah. 

Orang tua siswa mengatakan, anaknya pelajar kelas III SD. Anak malang itu mendapat kekerasan oleh gurunya.

Oknum guru disebut telah memukul dan mencubit anaknya. Bukan hanya ke anaknya, perlakuan serupa juga dialami rekan satu kelasnya. Akibat dari kejadian itu, siswa trauma hingga enggan berangkat ke sekolah.

"Itu saya baru tahu dari teman saya. Anak saya laki-laki kelas III SD. Nah teman saya anaknya juga jadi korban. Bahkan kepala anak temannya dipukul sampai terhantup di meja," kata salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (18/10/2023). 

Baca Juga: Hindari Menghakimi, Simak 10 Tips Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak

Dari kejadian ini, orang tua meminta agar guru tersebut dipindahkan dari sekolah. Ia meminta ada proses lebih lanjut akan kekerasan yang dialami anaknya.

"Kejadian itu sudah saya laporkan ke pihak sekolah. Ini tinggal tunggu saja gimana prosesnya. Saya sih mau guru itu dipindahkan saja. Kalau mendidik tanpa kekerasan kan harusnya bisa saja," sambungnya. 

Kepala sekolah SD Negeri inisial US membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut sudah ada laporan dari 2 wali murid.

"Kami sudah terima laporan kemarin dari 2 wali murid. Tapi memang ini sedang dikonfirmasi semua pihak yang terlibat," terang Kepsek saat dijumpai Klik Kaltim di ruangan kerjanya.

US mengaku, oknum guru tersebut menyesali perbuatannya. Bahkan hingga menangis untuk meminta maaf.

Baca Juga: 7 Tips Mengajarkan Pengendalian Emosi pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

"Kalau bentuk kekerasannya saya tidak bisa kasih tahu. Tapi oknum guru yang dimaksud sudah mengakui dan mengaku khilaf. Jadi kita akan segera selesaikan," terangnya. 

Menanggapi tuntutan wali murid, Kepsek mengatakan masih mempertimbangkan permintaan itu. Ia tidak membenarkan aksi guru yang menganiaya anak didiknya tersebut.

"Itu (penggantian) nanti bagaimana kedepannya. Tidak mudah loh cari pengganti. Tapi juga tidak bisa dibenarkan sebagai pendidik menggunakan fisik untuk memberi tahu murid," pungkasnya.

Load More