SuaraKaltim.id - Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) meminta kepada pelaku ekraf khususnya subsektor kuliner, bisa melestarikan Nasi Bekepor dan Gence Ruan sebagai makanan khas Kaltim.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Kaltim, Awang Khalik menyampaikan, dua makanan khas Bumi Etam itu, sangat digemari oleh masyarakat Kaltim.
"Nasi Bekepor ini merupakan makanan khas sini yang digemari oleh masyarakat khususnya Samarinda dan Tenggarong," imbuhnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (08/11/2023).
Lebih lanjut, Nasi Bekepor tersebut merupakan makanan dari suku Kutai. Pembuatannya memakai rempah-rempah seperti serai, laos, daun jeruk, jahe, daun salam, santan, hingga beras biasa.
Cara memasaknya pun mudah. Yakni dengan mencampur semua rempah dan beras ke dalam kenceng, masak seluruh bahan dengan bara api yang kecil.
"Nasi bekepor biasanya disajikan dengan sayur asam Kutai, sambar raja rupa-rupa, hingga sanga cabe salai," tuturnya.
Tidak hanya nasi bekepor, Awang menilai jika gence ruan juga harus dilestarikan sebagai makanan khas Kaltim. Terlebih, gence ruan juga merupakan makanan daerah dari suku Kutai.
"Itu kan dari ikan haruan, yang memang memiliki ciri khas tersendiri dari ikan-ikan lainnya.
Diketahui, ikan gabus atau yang biasa dikenal dengan ikan haruan, merupakan ikan air tawar yang hidup di perairan Sungai Mahakam. Ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1 meter. Berkepala besar dan gepeng mirip kepala ular (sehingga dinamai snakehead).
Baca Juga: Usaha Binaan Pupuk Kaltim Siap Gali Potensi di Pasar Global
Dalam pembuatannya, ikan gabus terlebih dahulu dibakar atau digoreng kemudian disiram dengan tumisan sambal bertekstur kasar yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabe, dan rempah lainnya.
Sehingga masakan ini memiliki cita rasa pedas asam dan manis. Gence ruan biasanya disajikan bersama nasi putih dan olahan tumis sayur.
"Dulu gence ruan ini hanya dihidangkan untuk Kerajaan Kutai Kartanegara saja. Namun sekarang bisa dinikmati semua kalangan. Kami juga sering menjumpainya pada saat kegiatan beseprah, di Festival Erau Kukar," imbuhnya.
Kendati begitu, Awang menginginkan agar dua makanan unik tersebut, bisa terus dilestarikan dan menjadi makanan andalan bagi masyarakat Kaltim.
"Makanan khas daerah kita jangan kalah sama makanan kekinian sekarang. Genre Ruan dan Nasi Bekepor ini memiliki karakter yang sangat kuat, sebagai representasi makanan khas Kaltim," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Kembangkan Industri Manufaktur, SBU JPP Pupuk Kaltim Jalin Kerjasama Penyediaan Komponen Kereta Api dengan PT INKA
-
Pastikan Pupuk Subsidi Sampai pada Petani Tepat Sasaran, Ini Sejumlah Upaya yang Dilakukan Pupuk Kaltim
-
Pupuk Kaltim Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional melalui Berbagai Strategi Inovasi
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET