SuaraKaltim.id - Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) membeberkan tantangan hingga peluang ekonomi kreatif (Ekraf) di Bumi Etam. Pihaknya merumuskan ada dua hal.
Masalah itu nantinya digunakan sebagai penentu kebijakan pembangunan jangka menengah 5 tahun mendatang. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim, Awang Khalik.
Ia menggambarkan, bagaimana tantangan pengembangan ekraf di Kaltim. Khususnya, yang belum sesuai harapan.
"Pertama, daya saing produk kita masih terbilang rendah. Proses produksi belum efisien, ditambah lagi biaya produksi yang tinggi," ungkapnya, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (09/11/2023).
Selain itu, ia menilai jika pemanfaatan peluang ekspor langsung dari Kaltim, masih belum maksimal. Terlebih, pelabuhan teluk Balikpapan sebagai pelabuhan ekspor.
"Eksportir masih belum sepenuhnya memanfaatkan peluang ini," tuturnya.
Kemudian, ia juga menyinggung soal UMKM yang ada di Kalimantan Timur. Menurutnya, penggiat UMKM ini sangat fluktuatif keberadaanya.
Namun, banyak dari mereka yang belum memiliki permodalan yang mapan, sehingga terkendala untuk mengakses pasarnya masing-masing.
"Kapasitas dan kompetensi para pelaku ekraf dalam mengembangkan usahanya juga masih kurang. Tapi, kami akan terus memfasilitasi mereka dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan, pameran, festival kebudayaan, dan sebagainya," kata Awang.
Baca Juga: Pemprov DKI Maksimalkan Potensi Ekonomi Kreatif Jakarta Lewat Industri MICE
Di samping tantangan pengembangan ekraf yang ada, Awang juga menyebutkan bagaimana peluang ekraf di Kaltim. Awang menilai, kedatangan IKN akan berdampak signifikan bagi kemajuan ekraf di Bumi Etam.
"Dengan adanya IKN, perekonomian akan lebih terdiversifikasi ke arah sektor yang lebih padat, sehingga mampu menurunkan kesenjangan antar kelompok. Tidak hanya itu, outputnya nanti mengarah pada sektor jasa, yang banyak mencakup sektor ekonomi kreatif," imbuhnya.
Kendati demikian, Awang menyampaikan bahwa penggiat ekraf beberapa tahun ke depan, akan mengalami pertumbuhan seiring pembangunan IKN di sini, baik berbasis komunitas, rintisan usaha, ataupun kegiatan usaha yang sudah berjalan dengan baik.
"Pergerakan ekraf di Kaltim sudah memunculkan beberapa himpunan atau komunitas. Mulai dari Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAF), Komite Ekonomi Kreatif Kukar, Komite Ekonomi Kreatif Balikpapan, Komunitas Kopi, Komunitas Musik, hingga Himpunan Pengusaha Event Kreatif (HIEKRAF)," lugasnya.
Berita Terkait
-
Seru! Humas UGM Media Visit ke Suara.com, Bahas Tantangan Pemberitaan Akademik di Tengah Masifnya Sosial Media
-
Kembangkan Industri Manufaktur, SBU JPP Pupuk Kaltim Jalin Kerjasama Penyediaan Komponen Kereta Api dengan PT INKA
-
Pastikan Pupuk Subsidi Sampai pada Petani Tepat Sasaran, Ini Sejumlah Upaya yang Dilakukan Pupuk Kaltim
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Anda Lemas dan Cepat Lelah? Mungkin Mengalami Penyakit Ini
-
BMKG: Pasang Laut Maksimum di Kaltim Terjadi 2130 Oktober, Jangan Abai Peringatan!
-
Zakat Jadi Penopang Sosial Baru di Wilayah Penyangga IKN
-
Internet Gratis Menyapa Pelosok Kukar, Kaltim Percepat Akses Digital Desa
-
Masjid Banyak Belum Bersertipikat, Pemerintah Waspadai Potensi Konflik Lahan di Kaltim