SuaraKaltim.id - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan solusi untuk mengatasi skema food estate yang dinilai gagal, yakni cara Kooperatif Farming dan Kontrak Farming.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara ‘Desak Anies’ edisi Mataram pada Selasa (19/12/23).
“Kita akan mendorong kerja sama dengan pertani melalui kooperatif farming dan melalui kontrak farming dan bukan melalui Food Estate,” ujar Anies sebagaimana dilihat live dari kanal Youtube Anies via wartaekonomi--jaringan suara.com.
Anies kemudian menjelaskan dua konsep tersebut. Kooperatif Farming adalah konsep di mana para petani akan buat koperasi dan mereka akan bisa bercocok tanam di area lebih luas. Begitu area lebih luas pembagian hasilnya lebih mudah.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Anies Baswedan Murid Politik, Tiap Jumat Makan Siang Bersama
Sementara terkait Kontrak Farming adalah kontrak hasil petani bekerja untuk dibeli sehingga saat mereka menanam mereka tahu hasil panen mereka ada pembelinya dengan ada harga dasar dan harga atas sehingga mereka punya kepastian.
“Ini bukan rencana ini sudah kami kerjakan di Jakarta dan kami akan teruskan ke level nasional. Dengan adanya kontrak seperti itu petani tenang karena sudah ada pembeli dengan harga jelas, dan karena ada kontrak mereka bisa kredit alat pertanian, kira-kira dengan begitu dana negara bukan untuk korporasi besar tapi untuk petani kebanyakan,” jelasnya.
Anies menilai mengapa food estate bermasalah karena menurutnya sama sekali tak menguntungkan petani. Food Estate hanya melibatkan korporasi besar dan dana dari pemerintah itu tak mengalir ke petani.
“Anggaran yang dimiliki negara ketika itu diberikan kepada program seperti food estate maka dia dipakai oleh korporasi besar, korporasi besar tidak perlu dana dari pemerintah. Dana pemerintah harusnya diberikan kepada petani,” jelasnya.
Baca Juga: Terjawab Alasan Mengapa Spanduk AMIN Tak Sebanyak Pajangan Paslon Lain
Berita Terkait
-
Murka Anies Baswedan Soal Janda Jadi Candaan, Nada Bicaranya Disorot: Beda saat di TV
-
Adu Pendidikan Ridwan Kamil vs Anies Baswedan, Adab Perlakukan Janda Berbeda Jomplang
-
Usai Mencoblos, Anies Berharap Jakarta Dipimpin Figur Pemersatu dan Minim Kontroversi
-
Beda dari Ridwan Kamil, Anies Baswedan Marah Janda Jadi Bahan Candaan: Mereka Ibu Tunggal!
-
Nyoblos di TPS 29, Anies Baswedan: Jaga Lingkungan dan TPS Kita
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya