SuaraKaltim.id - Bangkai seekor ikan pesut mahakam (Orcaella brevirostris) berjenis kelamin jantan yang ditemukan di sungai Mahakam, Samarinda, Jumat (21/06/2024) lalu, saat ini masih dalam proses autopsi.
Hal itu disampaikan Peneliti dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) Danielle Kreb. Penemuan hewan endemik Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut diduga baru mati dan ditemukan beberapa jam setelahnya.
"Mamalia air tawar yang dilindungi ini diduga baru mati beberapa jam sebelum ditemukan, karena tubuhnya belum menunjukkan tanda-tanda pembusukan," kata Danielle Kreb, disadur dari ANTARA, Kamis (27/06/2024)..
Menurutnya, bangkai ikan pesut mahakam ini menjadi perhatian serius, karena ini merupakan kematian pesut keempat yang tercatat di tahun 2024.
"Penyebab kematian pesut ini masih belum diketahui secara pasti. Kami masih terlalu dini untuk menyimpulkan apapun karena nanti ada analisis laboratorium juga. Sekitar 3-4 minggu mungkin baru keluar hasilnya," jelasnya.
Untuk mengetahui penyebab kematian pesut ini, bangkai pesut dibawa ke laboratorium perikanan di Universitas Mulawarman (Unmul) untuk dilakukan nekropsi.
"Kami perlu memahami penyebabnya agar bisa mencegah kejadian serupa di masa depan," imbuh Danielle.
Ia menambahkan bahwa pesut ini diklasifikasikan sebagai kode "3", yang menunjukkan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
Danielle menyampaikan kematian pesut mahakam ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian spesies endemik Kalimantan Timur ini. Saat ini, hanya tersisa sekitar 67 ekor pesut mahakam di sepanjang Sungai Mahakam.
Baca Juga: Misterius, Pesut Mahakam Berusia 25 Tahun Ditemukan Mati
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Suryawati Halim mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Fakultas Perikanan Unmul untuk melakukan otopsi, mengumpulkan data, dan menganalisis hasilnya.
"Kita perlu segera menyelidiki penyebab kematian pesut ini," tegasnya.
Suryawati menambahkan bahwa ini bukan kali pertama pesut ditemukan mati di Kaltim. Sebelumnya, kasus serupa tercatat di Kota Bangun dan Tenggarong. Kematian ini harus ditindaklanjuti dengan serius untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan kematiannya.
"Diharapkan dengan adanya investigasi yang mendalam, penyebab kematian pesut ini dapat diketahui dan langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil untuk melindungi spesies ini dari kepunahan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
5 Destinasi Wisata Jakarta yang Bisa Jadi Pilihan saat Liburan Bersama Keluarga
-
CEK FAKTA: Video Raja Ampat Merah Menyala Akibat Tambang
-
CEK FAKTA: Klaim Purbaya Ajak Investasi Rp4 Juta Untung Rp21 Juta per Minggu,
-
CEK FAKTA: Heboh Meteor Jatuh di Majalengka, Ini Penjelasan BRIN
-
CEK FAKTA: Prabowo Pecat Erick Thohir dan Kluivert