SuaraKaltim.id - Masjid Shiratal Mustaqiem, masjid tertua di Kota Samarinda, setiap bulan Ramadan menyajikan hidangan khas yang telah diwariskan turun-temurun, yaitu bubur peca. Tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan berbuka puasa di masjid bersejarah tersebut.
Hal itu disampaikan Mardiyana atau akrab disapa Alus, juru masak bubur peca Masjid Shiratal Mustaqiem, Sabtu (01/03/2025) kemarin.
"Bubur peca adalah makanan khas Kampung Masjid Samarinda yang diwariskan turun-temurun. Resep ini dari nenek moyang kami dulu," ujar Alus, disadur dari ANTARA, Minggu (02/03/2025).
Alus, yang telah 22 tahun melestarikan tradisi ini, menjelaskan bahwa bubur peca memiliki tekstur lembut dengan perpaduan cita rasa dari nasi, santan, kaldu ayam kampung, dan berbagai rempah. Selain dikenal dengan kelezatannya, bubur ini juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 1 Maret 2025
"Banyak jamaah yang mengatakan bubur ini bagus untuk kesehatan," kata Alus.
Lebih dari sekadar makanan berbuka, bubur peca telah menjadi simbol kebersamaan di kalangan warga sekitar. Masjid Shiratal Mustaqiem yang berdiri lebih dari satu abad di Jalan Pangeran Bendahara, Kelurahan Masjid, menjadi pusat tradisi kuliner yang mempererat persaudaraan di bulan suci.
Proses pembuatan bubur ini memerlukan kesabaran dan ketelitian. Alus dan timnya memulai memasak sejak pukul delapan pagi, mengaduk adonan selama lima jam agar teksturnya benar-benar lembut dan bumbu meresap sempurna.
Resep bumbu yang digunakan terdiri dari bawang merah, bawang putih, jahe, dan kayu manis, dengan santan kental serta kaldu ayam kampung sebagai bahan utama.
Dalam satu hari, sebanyak 25 kilogram beras diolah menjadi bubur peca. Sekitar 10 kilogram disediakan untuk berbuka di masjid, sementara sisanya dibagikan kepada jamaah untuk dibawa pulang. Untuk menambah variasi, bubur ini disajikan dengan lauk berbeda setiap hari, seperti ayam bistik, ayam suwir, atau telur bumbu merah.
Baca Juga: Sambut Ramadan! Simak Jadwal Imsak dan Waktu Buka Puasa di Kaltim 1 Maret 2025
Menjelang waktu berbuka, suasana masjid semakin ramai dengan jamaah yang antusias menanti hidangan khas ini. Ratusan porsi bubur peca habis setiap hari, menunjukkan betapa tradisi ini masih sangat lekat dengan kehidupan masyarakat sekitar.
Berita Terkait
-
Pertamina Sukses Penuhi Lonjakan Permintaan Energi saat Ramadan dan Idul Fitri
-
Satpam Bekuk Pria Nyamar Jadi Perempuan di Masjid NTB: Ngaku Dapat Bisikan Gaib
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Bolehkah Membayar Hutang Puasa Orang Tua yang Sudah Meninggal? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Periode Satgas Ramadan Idulfitri 2025 Ditutup, Pengguna MyPertamina Meningkat
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN