SuaraKaltim.id - Museum Kota Samarinda yang berisi benda dan informasi bersejarah Kota Tepian menjadi salah satu destinasi favorit pelajar untuk mengisi awal liburan Ramadan.
Hal itu disampaikan Kepala Museum Kota Samarinda Ainun Jariah di Samarinda, Jumat (28/02/2025). Ia mengungkapkan, antusiasme pengunjung, terutama dari kalangan pelajar, terus meningkat setiap tahunnya.
"Tahun 2024 kemarin, total kunjungan kami mencapai hampir 17.000 pengunjung. Pada 2025 ini, setiap minggunya rata-rata ada sekitar 1.000 pengunjung yang datang," ujar Ainun, disadur dari ANTARA, Minggu (02/03/2025).
Museum yang buka dari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.30 hingga 15.00 WITA, menarik minat berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, peneliti, masyarakat umum, hingga wisatawan domestik dan internasional.
"Kami memiliki program 'Sekolah Masuk Museum' dari Kementerian Kebudayaan. Program ini kami tindak lanjuti dengan memberikan informasi kepada sekolah-sekolah tentang budaya dan kearifan lokal Samarinda," jelas Ainun.
Keberadaan Museum Kota Samarinda memberikan kontribusi dalam memperkenalkan sejarah dan budaya Samarinda kepada masyarakat luas. Banyak guru, mahasiswa, dan peneliti yang memanfaatkan museum ini sebagai sumber informasi.
"Di sini, mereka bisa melihat lanskap kecil Kota Samarinda dan gambaran besar Kalimantan Timur," kata Ainun.
Museum ini memamerkan beragam koleksi, termasuk foto-foto masa lalu Samarinda dan Kalimantan Timur, kisah perjalanan pemerintahan kota, tokoh-tokoh penting, kain tenun khas Samarinda, alat musik tradisional, pakaian adat, dan miniatur sekolah SMP dan SMA yang bersejarah di Kota Tepian.
"Kami juga memiliki tujuh komputer digital yang bisa digunakan pengunjung untuk mencari informasi tentang Samarinda dan Kaltim," tambah Ainun.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 1 Maret 2025
Selain itu, museum itu juga menyimpan koleksi guci dan minyak-minyak khas Kalimantan. Untuk 2025, pihak museum mengembangkan sarana dan prasarana.
Selama ini, Museum Kota Samarinda gencar mengadakan program kolaborasi dengan masyarakat, sekolah, dan komunitas.
"Kami berharap tahun depan bisa fokus pada pengembangan bangunan," ungkap Ainun.
Sebelumnya, museum ini juga menggelar festival tradisi yang menampilkan berbagai suku di Samarinda, seperti Kutai, Dayak, Banjar, Buton, Bugis, hingga Toraja. Ainun berharap masyarakat Samarinda menyadari pentingnya keberadaan museum.
"Moto kami, belum jadi orang Samarinda kalau belum berkunjung ke Museum Kota Samarinda," tegasnya.
Museum ini, lanjutnya, menyimpan banyak cerita tentang sejarah Samarinda yang bisa diwariskan kepada generasi mendatang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Insentif Rp6 Juta per Hari Bakal Dipangkas Jika Dapur MBG Tak Sesuai Standar
-
Samarinda Bakal Buka Penerbangan Rute IKN-Malaysia di Februari 2026
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia