SuaraKaltim.id - Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, kembali menyentil sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang mangkir dalam Rapat Paripurna, Rabu (05/03/2025) siang kemarin.
"Kami tidak mau lagi, ada rapat DPRD diundang, kepala OPD-nya tidak hadir tanpa alasan. Kami tidak mau lagi ada miskomunikasi, tidak sinergi. Karena kami DPRD dan Pemerintah Kota adalah mitra sejajar sesuai undang-undang," sebut Andi Faizal kala memimpin Rapat Paripurna saat itu, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis (06/03/2025).
Dalam kesempatan itu, Andi Faizal juga menyebut, kepala OPD yang tidak bisa bekerja efektif, tidak mampu menerjemahkan visi-misi program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, layak dimutasi.
Dia pun menekankan pentingnya kepala OPD yang bisa menjaga komunikasi dan sinergitas bersama kepala daerah dan DPRD.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 4 Maret 2025
"Mereka yang tidak bisa bekerja efektif dan tidak mampu menerjemahkan visi-misi harus segera dimutasi," tegas politisi Golkar ini.
Menanggapi kritikan Andi Faizal tersebut, Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris dengan tegas menyebut, tidak semestinya kepala OPD rajin mangkir rapat, terlebih tanpa alasan jelas. Baik itu rapat biasa, rapat di lingkup dinas, rapat bersama DPRD, apalagi rapat paripurna.
Khusus untuk Rapat Paripurna, menurut Agus Haris, ini wajib dihadiri lantaran ia membahas arah kebijakan yang output-nya untuk asas kepentingan masyarakat.
Ketika ada kepala OPD mangkir, ia patut dievaluasi dan ditegur secara bertahap. Sebab ini artinya, kepala OPD tersebut mengabaikan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.
"Teguran sekali, dua kali, tiga kali. Kalau tiga kali bahkan bisa disanksi KASN kami minta," sebut Agus Haris.
Baca Juga: Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 4 Maret 2025
"Jadi apa yang disampaikan Ketua DPRD ini saya sepakat dan sependapat." tambahnya.
Agus Haris pun menegaskan, setiap kepala daerah pasti mencari sosok yang mau memahami dan bisa diajak bekerja sama menjalankan visi-misi, program kerja, dan kebijakan yang telah dirumuskan.
Ini tentu penting agar arah kebijakan yang sudah dirumuskan itu bisa berjalan dan output-nya benar-benar dirasakan masyarakat.
"Kalau ada kepala OPD yang tidak peduli itu, berarti kita tidak sejalan. Itu saja yang bisa saya katakan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Komisi III DPR Akhirnya Ungkap Alasan Gelar Rapat Tertutup Dengan Jampidsus, Begini Katanya
-
Untuk Kali Pertama, Erick Thohir Hadiri Rapat DPR Bahas Naturalisasi
-
Epson Umumkan Pergantian Presiden Baru
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
DPR Setujui Penerimaan Hibah Alpalhankam dari Luar Negeri
Terpopuler
- Beda Adab Aaliyah Massaid dan Fuji Minta Tolong ke ART, Ada yang Dibilang OKB
- Sebut Lamborghini Rp22 Miliar Murah, Koleksi Mobil Firdaus Oiwobo Vs Hotman Paris Jomplang
- Nikita Mirzani Ditahan, Astrid dan Uya Kuya Ungkap Rasa Syukur: Tegak Lurus Polda Metro Jaya
- Rudy Salim Masuk Perangkap Firdaus Oiwobo, Kini Berakhir Kena Somasi
- Emil Audero: Kemungkinan Membela Timnas Indonesia Tidak Ada
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB, Terupdate Maret 2025
-
Prabowo Jadikan IKN Proyek Strategis Nasional Meski Efisiensi, Netizen: Duit Dari Mana?
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
-
Ketua DPRD dan Wawali Bontang Warning Kepala OPD yang Malas Rapat
-
Update Rumor Kepindahan Jay Idzes: Udinese Gunakan Rayuan Maut
Terkini
-
Prabowo Jadikan IKN Proyek Strategis Nasional Meski Efisiensi, Netizen: Duit Dari Mana?
-
Ketua DPRD dan Wawali Bontang Warning Kepala OPD yang Malas Rapat
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
-
Pendirian Gereja Toraja Samarinda Terhalang Regulasi atau Tekanan Kelompok Tertentu?