Suasana di Pasar Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda. [Presisi.co]
Baik Aminah maupun Fadil berharap pemerintah bisa bertindak tegas dan cepat menyelesaikan persoalan ini. Mereka menekankan bahwa kebutuhan pokok masyarakat tidak seharusnya dimainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Harapannya, janganlah main-main dengan kebutuhan pokok. Kita pakai ini buat makan keluarga di rumah," pungkas Aminah.
Kontroversi MinyaKita di Kalimantan Timur (Kaltim) mencakup beberapa isu utama, antara lain:
Ketidaksesuaian Takaran
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 13 Maret 2025
- Salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan adalah ketidaksesuaian antara takaran yang tertera di kemasan dengan isi sebenarnya.
- Beberapa konsumen menemukan bahwa volume MinyaKita yang mereka beli lebih sedikit dari yang seharusnya.
- Hal ini menimbulkan kekecewaan dan kecaman, terutama karena terjadi di bulan Ramadan, ketika kebutuhan akan minyak goreng meningkat.
- Temuan ini terjadi di beberapa wilayah di Kaltim, salah satunya di Kutai Timur.
Harga Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET)
- Meskipun pemerintah telah menetapkan HET untuk MinyaKita, banyak pengecer di Kaltim yang menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
- Hal ini menyebabkan beban tambahan bagi konsumen, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.
- Contohnya di Pasar Segiri Samarinda, harga MinyaKita melonjak hingga Rp18.000 per liter, jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 15.700 per liter.
- Kelangkaan Stok
- Di beberapa pasar tradisional di Kaltim, MinyaKita mengalami kelangkaan stok, yang menyebabkan harga semakin melonjak.
- Pedagang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan MinyaKita, yang memperparah situasi.
Tindakan yang Dilakukan
- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Samarinda mendukung langkah pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim.
- Inspeksi mendadak (sidak) juga dilakukan oleh pihak kepolisian di beberapa gudang distributor minyak goreng, untuk memastikan takaran minyak sesuai.
- Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menemukan beberapa takaran minyak goreng merek MinyaKita tak sesuai ukurannya di beberapa daerah.
- Kontroversi ini menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap distribusi dan penjualan MinyaKita, serta perlunya tindakan tegas terhadap pelanggaran yang merugikan konsumen.
Berita Terkait
-
Bukber Asyik di Samarinda & Balikpapan: Ini 5 Kafe serta Restoran Pilihan untuk Ramadan!
-
Skandal Bertubi-tubi: Rakyat Jadi Korban dari Pertamina, PLN, hingga Minyak Kita
-
10 Tahun Diam? Publik Singgung Pengakuan Jokowi soal Kasus Gula dan Minyak
-
Kasus MinyaKita Palsu Terungkap! Bagaimana Nasib Konsumen? Ini Kata Menko Pangan!
-
Usai Periksa Ahok Terkait Kasus Korupsi Pertamina, Kejagung Bakal Panggil Nicke Widyawati dan Alfian Nasution?
Tag
Terpopuler
- Yamaha Siapkan Motor Crossover Touring dengan Teknologi Mutakhir, XMAX Kalah Kelas
- Pesona Pesaing Yamaha XMAX dari Suzuki, Punya Mesin Lebih Gede dengan Harga Setara Toyota Alphard
- Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
- Fedi Nuril Takut Indonesia Kembali ke Masa Orde Baru, Reaksi Prabowo Terhadap Kritikan Jadi Bukti
- Natasha Rizky Ajukan Persyaratan Sebelum Menikah dengan Desta, Hanya Satu yang Tak Disetujui
Pilihan
-
Bentrok Tembok Beton Timnas Indonesia di Liga Thailand, Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam Seri
-
Shin Tae-yong Ketahuan Nonton Asnawi Mangkualam vs Pratama Arhan, Ada Misi Khusus?
-
Pamit ke Australia Pakai Bahasa Suroboyoan, Sandy Walsh: Dongane Ya, Rek!
-
BREAKING NEWS! Ini Jam Penerbangan Timnas Indonesia dari Jakarta ke Australia
-
Eks Pemain Feyenoord: Semua Bersatu Dukung Timnas Indonesia
Terkini
-
Kaltim Siap Cetak Lulusan Bertaraf Internasional, Gandeng Kampus Top Dunia
-
MinyaKita Bermasalah? Pedagang di Samarinda Resah, Konsumen Kecewa
-
Pemprov Kaltim Siapkan Badan Pengelola Gratispol, Ini Rencana Lengkapnya!
-
Proyek IKN Dilirik AIIB: Investasi 1 Miliar Dolar di Depan Mata?
-
Kolaborasi Besar! 841 BUMDes Disiapkan untuk Program Makan Bergizi Gratis di Kaltim