"Bulog telah membeli sekitar 1.500 ton gabah kering panen (GKP) petani," ujar Mulyono, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.
Ia menegaskan bahwa kebijakan wajib serap oleh Bulog sangat penting untuk menjamin keberlangsungan pertanian di daerah yang menjadi sebagian Ibu Kota Nusantara (IKN) itu.
"Keberlanjutan penyerapan gabah merupakan faktor kunci dalam menciptakan pertanian yang sehat dan berkelanjutan di Kabupaten Penajam Paser Utara," ujarnya.
Menurutnya, kehadiran Bulog di tengah siklus panen memberikan jaminan harga dan kepastian pasar, dua hal krusial yang selama ini menjadi tantangan utama bagi petani, terutama saat menghadapi panen raya.
Baca Juga: Sekolah Internasional dan Kampus Mulai Dibangun di IKN
"Penyerapan yang konsisten oleh Bulog memberikan rasa aman bagi petani karena ada kepastian pasar dan harga yang layak," katanya.
Sebelum ada intervensi kebijakan tersebut, harga gabah cenderung anjlok saat produksi melimpah, membuat banyak petani merugi karena tidak mampu menjual gabah di harga pantas.
Kini, Pemkab PPU melalui Dinas Ketahanan Pangan juga turut mengawal pelaksanaan penyerapan agar tidak tersendat di lapangan, termasuk mendampingi proses administrasi dan distribusi.
Luas lahan produktif tanaman padi di daerah ini mencapai 14.070 hektare, dengan rata-rata hasil panen sebelumnya sekitar 3–4 ton per hektare. Namun, pada musim panen pertama tahun ini, angka itu melonjak signifikan.
"Penyerapan gabah hasil panen petani oleh Perum Bulog berdampak signifikan bagi stabilitas harga dan jaminan pasar, karena ada jaminan pembelian hasil panen yang mampu menjaga harga tetap stabil dan menguntungkan petani," sebut Mulyono.
Baca Juga: Batu Bara Menggunung di KM 29 Marangkayu, Dinas ESDM Kaltim: Kami Cek Dulu Ya
Kenaikan hasil panen disebut mencapai 6,3 hingga 6,6 ton per hektare, hampir dua kali lipat dibanding musim panen sebelumnya. Secara keseluruhan, produksi padi tahun 2024 mencapai sekitar 50.672 ton, dan tren surplus diperkirakan akan berlanjut di 2025.
"Hampir setiap tahun produksi petani tanaman padi di Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami surplus," ungkapnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 5 Desain Rumah 8x12 Meter 3 Kamar dengan Kisaran Biaya Material dan Tukang
- Jay Idzes 79 Persen Berpeluang Gabung Fiorentina
Pilihan
-
Kolaborasi Ortuseight x Billpro Hadirkan Sepatu Walking Bernyawa Urban dan Filosofis
-
5 Mobil Bekas Tahun Muda Paling Dicari 2025: Irit Bahan Bakar, Tangguh Segala Medan
-
Eks Pelatih Asnawi Mangkualam: Pemain Belanda Banyak Bantah, Gak Punya Mental Juara
-
7 Rekomendasi Jam Tangan Lari Termurah Terbaik, Dilengkapi GPS dan Pantau Jantung
-
Donald Trump Klaim Israel Unggul Perang Lawan Iran, Remehkan Sikap Uni Eropa
Terkini
-
Realme C71 NFC: Baterai Monster, Desain Tipis, Harga Mulai 1 Jutaan
-
5 Mobil Bekas Tahun Muda Paling Dicari 2025: Irit Bahan Bakar, Tangguh Segala Medan
-
Atap Rumah Kuat 20 Tahun Tanpa Perlu Ganti? Cek 5 Jenis Atap Ini
-
Liburan Sekolah Gak Bikin Bokek: Manfaatkan 5 Saldo DANA Kaget Ini
-
10 Link DANA Kaget Terbaru, Saldo Capai Rp890 Ribu buat Tambahan Malam Minggu