Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 13 Mei 2025 | 16:02 WIB
Ilustrasi Bencana Hidrometeorologi. [Ist]

Menurut BMKG, pasang tertinggi akan terjadi pada pukul 07.00 Wita, sementara surut terendah diperkirakan hanya 0,3 meter pada pukul 01.00 dan 24.00 Wita pada rentang waktu yang sama.

Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada tambak-tambak warga yang tersebar di sepanjang garis pantai.

Budidaya udang, ikan, dan kepiting bisa terancam akibat arus laut yang kuat.

Selain itu, aktivitas pelabuhan dan bongkar muat barang juga berpotensi terganggu.

Baca Juga: Demi IKN Kondusif, Pemprov Kaltim Sikat Ormas Bermasalah

Jika pasang laut bertepatan dengan hujan deras, maka air dari darat yang seharusnya mengalir ke laut bisa tertahan, sehingga meningkatkan risiko banjir di permukiman pesisir.

Peringatan dini juga berlaku untuk kawasan lain seperti muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi), muara Sungai Berau, dan Teluk Sangkulirang di Kutai Timur (Kutim).

"Kemudian di muara Sungai Berau, pasang laut tertinggi diperkirakan terjadi pada 15 Mei dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 08.00 dan 09.00 Wita, sementara surut terendah 0,3 meter pada 11 Mei sekira pukul 14.00 Wita," ucap Diyan.

Sementara itu, untuk Teluk Sangkulirang, pasang tertinggi diperkirakan mencapai 2,6 meter pada 13 Mei sekitar pukul 06.00 Wita, dengan surut minimum pada 14 Mei pukul 24.00 Wita.

Baca Juga: Lima Sekolah Rakyat Segera Dibangun di Kaltim, Fokus untuk Warga Miskin Ekstrem

Load More