Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 14 Mei 2025 | 19:09 WIB
Wali Kota Samarinda, Andi Harun. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, angkat bicara soal maraknya praktik doxxing yang menyasar sejumlah pihak, termasuk jurnalis dan influencer lokal yang bersuara kritis terhadap kebijakan pembangunan di Samarinda.

Pernyataan tersebut muncul menyusul peristiwa yang menimpa seorang pimpinan media lokal.

Identitas pribadinya dan sang istri disebarkan oleh akun anonim melalui platform seperti TikTok dan Instagram, pada Minggu, 11 Mei 2025.

Bukan hanya kalangan media, beberapa influencer yang dikenal aktif mengkritik pemerintahan pun mengalami hal serupa.

Baca Juga: Warga Samarinda Soroti Banjir Tahunan yang Tak Tertangani: Justru Makin Parah

Merespons fenomena ini, Andi Harun menegaskan bahwa dirinya tidak anti terhadap kritik.

Ia justru menilai kritik sebagai bagian penting dari demokrasi, asalkan disampaikan secara sehat dan berdasarkan argumen yang jelas.

“Iya terbuka. Hanya saja, kritik itu kan harus jelas basis argumentasinya. Yang dikritik itu gagasannya bukan (pribadi) orangnya,” katanya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 14 Mei 2025.

Ia menekankan bahwa kritik seharusnya bertujuan membangun, bukan sekadar menyebar ujaran kebencian atau menjatuhkan secara personal.

“Saya berharap demokrasi dipelihara dan terus dirawat, semua bisa saling memberi masukan (antara) masyarakat kepada media juga bisa (antara) media kepada penyelenggara negara,” lanjutnya.

Baca Juga: Diduga Salah Diagnosa, RSHD Samarinda Tak Hadiri RDP Bahas Kasus Malpraktik

Lebih lanjut, Andi juga merespons soal video viral yang memperlihatkan dirinya menegur pedagang asal Balikpapan saat kegiatan gotong royong di kawasan Citra Niaga.

Load More