SuaraKaltim.id - Badan Kepegawaian Negara (BKN) resmi mengusulkan perpanjangan usia pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sayangnya, usulan tersebut tidak berlaku bagi seluruh aparatur negara. Hanya beberapa golongan ASN yang masuk dalam daftar usulan perpanjangan usia pensiun berdasarkan jabatan dan tingkatan fungsional tertentu.
Informasi ini penting diketahui seluruh pegawai negeri sipil. Pasalnya, tak semua ASN mendapatkan hak yang sama dalam perpanjangan masa pensiun.
Kebijakan ini mengacu pada perubahan struktur jabatan dan kebutuhan strategis instansi pemerintah.
Menurut UU ASN Tahun 2023, batas usia pensiun ASN secara umum berkisar antara 58 hingga 60 tahun.
Namun, untuk jabatan tertentu, usia pensiun dapat lebih panjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan informasi dari laman resmi BKN, berikut ini rincian batas usia pensiun ASN saat ini:
1. Usia Pensiun 58 Tahun
- Pejabat administrasi
- Pejabat fungsional ahli pertama
- Pejabat fungsional keterampilan
- Pejabat fungsional ahli muda
- Pejabat fungsional peneliti
- Pejabat fungsional perekayasa ahli pertama dan muda
2. Usia Pensiun 60 Tahun
- Pejabat fungsional madya
- Pejabat pimpinan tinggi
- Guru
3. Usia Pensiun 65 Tahun
- Pejabat fungsional ahli utama
- Dosen
4. Usia Pensiun 70 Tahun
- Pejabat fungsional peneliti ahli utama
- Pejabat fungsional perekayasa ahli utama
- Guru besar
Golongan ASN yang Diusulkan BKN untuk Perpanjangan Masa Pensiun
BKN kini mengusulkan perpanjangan usia pensiun ASN untuk beberapa jabatan strategis, berikut daftarnya:
- Pejabat Pimpinan Tinggi Utama - Usulan dari 60 tahun menjadi 65 tahun.
- Pejabat Pimpinan Tinggi Madya - Usulan dari 60 tahun menjadi 63 tahun.
- Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama - Usulan dari 60 tahun menjadi 62 tahun.
- Eselon III dan IV - Diusulkan tetap pensiun di usia 60 tahun.
- Pejabat Fungsional Utama - BKN mengusulkan perpanjangan dari 65 tahun menjadi 70 tahun.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan pelayanan publik serta mempertahankan tenaga profesional di jabatan tertentu.
Masyarakat dan seluruh ASN diimbau mengikuti perkembangan kebijakan terbaru seputar usia pensiun ASN, terutama mereka yang menjabat pada level strategis atau fungsional utama.
Apa itu ASN?
ASN atau Aparatur Sipil Negara, merupakan tulang punggung dalam sistem pemerintahan Indonesia.
Mereka adalah para profesional yang bekerja di bawah naungan instansi pemerintah, terdiri dari dua kategori utama, yakni Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kedua kelompok ini menjalankan peran vital dalam menjaga roda pemerintahan tetap berjalan, memastikan kebijakan negara dapat dilaksanakan dengan efektif, serta memberikan pelayanan publik yang adil dan merata.
ASN bekerja tidak hanya untuk administrasi belaka, tetapi juga menjadi garda depan dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Secara lebih rinci, ASN adalah warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat tertentu dan diangkat secara sah oleh pejabat yang berwenang untuk menduduki jabatan dalam instansi pemerintahan.
Dalam status kepegawaian, PNS adalah pegawai yang diangkat secara tetap dan memiliki jenjang karier jangka panjang dalam birokrasi, sedangkan PPPK diangkat berdasarkan kontrak kerja dalam jangka waktu tertentu, namun tetap menjalankan tugas-tugas strategis dalam mendukung kinerja pemerintah.
Tugas utama ASN tidak bisa dianggap remeh: mereka bertanggung jawab melaksanakan setiap kebijakan pemerintah, memberi pelayanan langsung kepada masyarakat, serta menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keragaman budaya dan kepentingan.
Kehadiran ASN juga menjadi bukti nyata komitmen negara dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, efisien, dan akuntabel.
Dengan prinsip profesionalisme, integritas, dan loyalitas kepada negara, ASN menjadi ujung tombak dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan merata di seluruh penjuru negeri.
Berita Terkait
-
7 Link Resmi Pengumuman Seleksi Administrasi Sekolah Kedinasan 2025
-
Update Syarat Mutasi PNS atau ASN 2025, Tidak Perlu Nunggu Lebih dari 2 Tahun
-
Penyebab Gagal Aktivasi MFA ASN Digital dan Solusinya
-
Solusi ASN Digital BKN Sulit Aktivasi MFA dan Terkendala saat Login
-
Kode R4 Pengumuman PPPK Tahap 2 Bikin Bingung, Karier Ribuan Tenaga Honorer Terancam?
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki
-
Toha Dukung Prabowo: Keppres IKN Harus Menunggu Infrastruktur Siap