SuaraKaltim.id - Kabar baik bagi calon mahasiswa baru dari keluarga prasejahtera. BSI Scholarship 2025 kini resmi dibuka dan tentunya membawa harapan besar bagi generasi muda untuk mengakses pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya.
Program ini memberikan kuliah gratis tanpa bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), serta tunjangan bulanan yang cukup signifikan.
Beasiswa bergengsi ini merupakan hasil kerja sama antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan BSI Maslahat.
Dikenal sebagai BSI Scholarship Prestasi Unggulan, program ini menyasar mahasiswa semester pertama dari 10 perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia, yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki potensi akademik unggul.
“Melalui BSI Scholarship 2025, kami ingin hadir sebagai solusi nyata bagi anak-anak muda Indonesia yang memiliki mimpi besar namun terbatas kondisi ekonomi,” ujar pihak BSI Maslahat dalam keterangan resminya.
Tak hanya menggratiskan Uang Kuliah Tunggal (UKT), penerima beasiswa ini juga akan memperoleh tunjangan bulanan Rp1,5 juta selama delapan semester atau empat tahun kuliah.
Selain itu, mahasiswa juga akan dibekali pelatihan kepemimpinan, pengembangan karakter, serta kesempatan magang di sektor ekonomi syariah.
Berikut rincian fasilitas yang ditawarkan BSI Scholarship 2025:
- Pembiayaan penuh UKT
- Tunjangan hidup Rp1,5 juta per bulan selama 8 semester
- Program pelatihan kepemimpinan dan karakter berbasis nilai syariah
- Pembentukan komunitas relawan ekonomi syariah
- Kesempatan magang di sektor syariah
- Mentoring langsung dari pimpinan BSI
Dengan berbagai manfaat tersebut, tak heran jika BSI Scholarship 2025 disebut sebagai salah satu program beasiswa paling lengkap di Indonesia saat ini, terutama dalam mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul akademik, tetapi juga tumbuh sebagai pemimpin berintegritas dan berkarakter Islami.
Persyaratan dan Dokumen Wajib
Agar bisa mendapatkan kesempatan ini, peserta wajib memenuhi beberapa persyaratan berikut:
1. Mahasiswa semester 1 dari 10 PTN terbaik
2. Jurusan terakreditasi unggul oleh Kemdikbudristek
3. Berasal dari keluarga tidak mampu, dibuktikan dengan SKTM atau Kartu Indonesia Pintar (KIP)
4. Tidak sedang menerima beasiswa dari institusi lain
Sedangkan dokumen yang harus disiapkan meliputi:
- KTP atau kartu identitas
- Kartu Keluarga (KK)
- Surat keterangan diterima di PTN
- Sertifikat prestasi (jika ada)
- Foto resmi terbaru
- Kartu BPJS/KIS (jika ada)
- Terdaftar di DTKS atau memiliki SKTM dari pemerintah desa
Jadwal Penting dan Cara Mendaftar
Berita Terkait
-
SNPMB 2026 Kapan Dibuka? Aturan Syarat Baru Tak Hanya Nilai Rapor Semata
-
5 Fakta Primus Yustisio Bongkar Borok LPDP: Beasiswa Hanya untuk Kalangan Tertentu?
-
Primus Yustisio Bongkar Kejanggalan Penerimaan Beasiswa LPDP, Tak Takut Diserang Buzzer
-
Mengintip Besar Uang Beasiswa LPDP, dari Biaya Hidup hingga Tunjangan Penelitian
-
Profil Primus Yustisio Mantan Aktor yang Jadi Anggota DPR, Minta Proses LPDP Lebih Transparan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Tinggi, BPBD Siapkan Skenario Darurat di Kaltim
-
Skor Integritas Merosot, Kutim Tegaskan Komitmen Perbaiki Tata Kelola
-
Kukar Pangkas Anggaran Seremonial demi Pembangunan dan Sinergi dengan IKN
-
Mahulu Gaet Akademisi Rumuskan Kebijakan Hijau Berkelanjutan
-
Pemkot Samarinda Mediasi Tunggakan RSHD, Nilai Utang Capai Rp 30 Miliar