Namun, calon pembeli perlu memperhatikan kondisi transmisi dan kelistrikan mobil ini, karena beberapa unit lawas dilaporkan memiliki masalah pada bagian tersebut jika tidak dirawat secara berkala. Selain itu, konsumsi bahan bakarnya sedikit lebih boros dibanding Atoz, dengan rata-rata 1:10 km/liter untuk dalam kota.
Pajak tahunan Hyundai Getz juga masih tergolong terjangkau, yaitu antara Rp1,2 juta hingga Rp1,8 juta, tergantung varian mesin dan tahun pembuatan.
Tingginya Permintaan di Platform Daring
Tren pencarian mobil Hyundai bekas ini semakin meningkat, terutama melalui media sosial dan platform jual beli daring. Di Facebook Marketplace dan OLX, pencarian dengan kata kunci “Hyundai Atoz matic” dan “Hyundai Getz automatic” menunjukkan banyaknya penjual yang aktif menawarkan unit dengan kondisi bervariasi.
Tak sedikit pula unit yang ditawarkan dalam kondisi siap pakai, surat-surat lengkap, dan telah dilakukan perbaikan ringan sebelum dijual.
Hal ini memudahkan pembeli yang ingin langsung menggunakan mobil tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk perbaikan awal.
Dengan harga di bawah Rp70 juta, Hyundai Atoz dan Hyundai Getz menjadi solusi cerdas bagi pengendara pemula maupun keluarga muda yang ingin memiliki mobil matic pertama mereka. Kedua mobil ini menawarkan kepraktisan, kenyamanan, dan biaya perawatan yang masih masuk akal.
Bagi calon pembeli, penting untuk melakukan pengecekan unit secara langsung dan membawa mekanik tepercaya untuk memastikan kondisi mobil. Membeli dari penjual yang terbuka soal riwayat servis dan kondisi kendaraan akan menghindarkan dari potensi biaya tak terduga di kemudian hari.
Jika Anda sedang mencari mobil bekas matic yang terjangkau, dua model Hyundai ini layak masuk daftar pertimbangan. Jangan lupa rajin memantau Facebook Marketplace dan OLX karena penawaran terbaik bisa datang sewaktu-waktu.
Baca Juga: 6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas
-
7.904 Mahasiswa Kaltim Terima Bantuan Gratispol Tahap Pertama