SuaraKaltim.id - Masyarakat pesisir Balikpapan, terutama di wilayah timur, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi naiknya permukaan air laut yang diprediksi akan mencapai ketinggian maksimum 2,9 meter pada Jumat, 27 Juni 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan menegaskan bahwa meski fenomena ini bersifat sementara dan alami, dampaknya bisa cukup mengganggu aktivitas masyarakat apabila terjadi bersamaan dengan hujan.
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, dalam keterangannya, Rabu, 25 Juni 2025.
“Diprediksi hanya akan berlangsung dalam waktu singkat, kemudian surut secara bertahap,” kata Diyan, disadur dari ANTARA, Kamis, 26 Juni 2025.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter di Pesisir Kaltim pada 1516 April
Menurut Diyan, pasang air laut seperti ini merupakan fenomena rutin yang bisa terjadi beberapa kali dalam setahun, khususnya saat fase bulan purnama atau perigee—ketika posisi bulan berada paling dekat dengan bumi.
Kombinasi tersebut dapat mendorong kenaikan muka air laut lebih tinggi dari biasanya.
BMKG memperingatkan bahwa wilayah pesisir dengan elevasi rendah serta sistem drainase yang belum optimal berisiko mengalami genangan, terutama jika pasang terjadi bersamaan dengan curah hujan.
“Jika air pasang bertepatan dengan hujan, maka potensi limpasan air laut ke daratan bisa meningkat,” ujarnya.
Dalam prakiraan cuaca yang dikeluarkan, Balikpapan juga diprediksi mengalami hujan ringan hingga sedang pada waktu yang bersamaan.
Baca Juga: BMKG: Hujan 80-90 Persen Berpotensi Guyur Kaltim, Warga Diminta Waspada
Karena itu, masyarakat di daerah pantai disarankan untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dari kanal resmi BMKG dan waspada terhadap perubahan kondisi cuaca.
“Secara umum tidak membahayakan, tetapi tetap perlu diwaspadai, keselamatan masyarakat adalah prioritas,” tutur Diyan.
Sebagai langkah antisipasi, BMKG telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta instansi teknis lainnya.
Mereka juga mengimbau agar informasi peringatan ini bisa disampaikan secara berjenjang hingga ke tingkat RT dan RW.
"Pemangku kepentingan diharapkan turut menginformasikan peringatan ini secara berjenjang hingga ke tingkat RT dan RW," tambah Diyan.
Khusus bagi nelayan dan pengguna jasa pelayaran, BMKG mengimbau agar lebih berhati-hati, bahkan menunda aktivitas di laut apabila kondisi tidak memungkinkan demi menghindari risiko keselamatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- AFC Pindah Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Thailand
- 6 Mobil Bekas Harga Lebih Murah dari Motor 110cc: Pilih yang Irit atau yang Gagah?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Mulai Rp30 Jutaan: Pilihan Cerdas untuk Keluarga Kecil, Anti Riba
- Kekuatan Timnas Indonesia 'Dilucuti' AFC, Rekor Garuda Jadi Tak Berarti di Ronde 4
- Pompa Air Tangguh untuk Sumur 30 Meter, Ini 5 Rekomendasi Terbaik
Pilihan
-
Proyek Rumah Tanpa Utang Asing, Menteri Ara: Perintah Prabowo Kita Berdiri di Kaki Sendiri
-
Perubahan Besar di Stasiun Tanah Abang, Ini Alur Baru Penumpang KRL Rangkasbitung dan Manggarai
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik jadi Rp121 Triliun Tahun Ini
-
Konglomerasi Terbesar RI Borong Saham Rumah Sakit Hermina Rp1 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Jutaan, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Lewat Desa Devisa, Kaltim Bangun Desa Ekspor Berkelanjutan
-
IKN Siap Berkembang, 840 Petugas Mulai Data Penduduk Juli 2025
-
Saldo DANA Kaget Rp 899 Ribu Lagi Viral, Ini Panduan dan Tips Amannya
-
Sekolah Rakyat Dimulai dari Samarinda, Empat Daerah Lain Masih Proses Lahan
-
BSU Cair! Jangan Boros! 7 Cara Ubah 600 Ribu Jadi Sumber Cuan