SuaraKaltim.id - Lonjakan kasus kebakaran permukiman di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Dalam kurun Januari hingga Juni 2025, tercatat 16 kejadian kebakaran yang menyebar di berbagai kecamatan, menyebabkan kerugian besar dan ratusan warga kehilangan tempat tinggal.
“Sepanjang 2025 dari Januari hingga akhir Juni terjadi 16 kali kebakaran pemukiman penduduk di 16 lokasi yang tersebar di Kutai Barat, sehingga membuat kerugian material mencapai miliaran rupiah,” ujar Wakil Bupati Kutai Barat, Nanang Adriani, di Sendawar, Rabu, 2 Juli 2025, disadur dari ANTARA.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, kebakaran melanda delapan kecamatan dengan dampak yang signifikan.
Sebanyak 94 bangunan, tiga sepeda motor, dan 388 jiwa dari 125 Kepala Keluarga (KK) terdampak, sebagian besar kehilangan tempat tinggal.
Peristiwa tersebar di sejumlah kampung dan kelurahan, termasuk Kampung Linggang Amer dan Linggang Mapan di Linggang Bigung, serta empat titik di Kelurahan Melak Ilir dan satu di Melak Ulu.
Di Kecamatan Damai, api melanda Kampung Sempant, Jengan Danum, Besiq, dan Kampung Benung.
Sementara lokasi lain mencakup Kampung Linggang Tering Seberang (Tering), Pentat (Jempang), Sumber Sari (Barong Tongkok), Merayaq (Mook Manaar Bulatn), dan Long Iram Kota (Long Iram).
Melihat situasi tersebut, Pemkab Kutai Barat menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk lebih sigap terhadap potensi kebakaran, terutama yang dipicu korsleting listrik atau kelalaian di lingkungan rumah.
Baca Juga: Rekomendasi Diabaikan, Kebakaran Big Mall Jadi Bukti Kegagalan Manajemen
“Saya harap tidak ada lagi kebakaran di Kutai Barat, maka masyarakat harus lebih waspada dan peduli, kemudian saling mengingatkan tentang bahaya api," kata Nanang.
Tak hanya kepada warga, ia juga meminta peran aktif camat, lurah, dan kepala kampung untuk terus menyampaikan imbauan pencegahan.
Media komunikasi seperti rumah ibadah, pertemuan warga, hingga acara kampung diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi.
Ia juga mengimbau kepada semua camat, lurah, dan kepala kampung se-Kabupaten Kubar untuk selalu mengingatkan warganya soal waspada kebakaran, baik imbauan yang disampaikan melalui rumah ibadah, kegiatan tertentu, maupun saat digelar acara di kampung-kampung.
Menurutnya, mencegah lebih baik daripada menyesal saat api sudah melahap tempat tinggal. Langkah kecil seperti memeriksa kabel listrik dan tidak lalai saat memasak bisa menyelamatkan banyak jiwa dari musibah besar.
Tak Ingin Terjebak Siklus Banjir, Mahulu Butuh Pos Pemantau Cuaca
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Terbaru di Hari Minggu, Saldonya Bernilai Rp499 Ribu
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan