- AHY Kagum dengan Kemegahan Istana Garuda di IKN: Masterpiece
- Eddy Soeparno: Pembangunan IKN Harus Mengikuti Arahan Presiden Prabowo
- Program PTSL Capai 95,7%, Menteri Nusron Wahid Serahkan Sertipikat di Kaltim
SuaraKaltim.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah masih fokus mengoptimalkan instrumen penerimaan negara yang ada sebelum mempertimbangkan pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN).
“Yang jelas kami akan optimalkan dulu pendapatan dari bea cukai maupun pajak. Nanti kalau hasilnya belum bagus juga, baru kami pikirkan untuk itu,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 di Jakarta, disadur dari ANTARA, Senin, 22 September 2025.
Menurutnya, hingga saat ini intervensi melalui pembentukan lembaga baru belum mendesak.
Purbaya menyebut Kemenkeu masih menguji desain strategi penerimaan dan menghitung potensi kenaikan pendapatan sebelum menilai langkah lanjutan.
“Tapi rasanya, sampai sekarang belum (mempertimbangkan BPN),” ujarnya menambahkan.
Meski begitu, ia memberi sinyal ada dinamika jabatan di internal Kemenkeu yang berhubungan dengan wacana BPN.
Tanpa menyebut nama, Purbaya menyampaikan bahwa pejabat yang selama ini mengurus isu tersebut kemungkinan segera berganti posisi.
“Sampai sekarang saya belum memikirkan apakah ada Badan Penerimaan Negara. Apalagi mengingat orang yang mengurus itu mau pindah bentar lagi,” katanya sambil melirik ke arah samping.
Purbaya menegaskan, arah kebijakan tetap berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: IKN Belum Siap? Pemindahan ASN Masih Tunggu Arahan Presiden
“Jadi, belum (rencana pembentukan BPN). Tapi itu tergantung nanti perintah presiden seperti apa,” tutur dia.
Sementara itu, data per 31 Agustus 2025 menunjukkan penerimaan perpajakan masih tertekan.
Realisasi tercatat Rp 1.330,4 triliun atau 55,7 persen dari outlook APBN 2025, turun 3,6 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Pajak sendiri terkoreksi 5,1 persen dengan realisasi Rp 1.135,4 triliun.
Sebaliknya, kinerja positif terlihat dari penerimaan kepabeanan dan cukai yang tumbuh 6,4 persen, mencapai Rp 194,9 triliun atau 62,8 persen dari outlook.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
7 Mobil Bekas Ground Clearance Tinggi: Aman Banjir, Nyaman di Segala Medan
-
5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
-
Xiaomi 17 Ultra Segera Diluncurkan: Kamera Leica, Chip Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
-
6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat