Denada S Putri
Selasa, 23 September 2025 | 20:54 WIB
Prabowo Subianto di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (ist)
Baca 10 detik
  • Prabowo Dorong Negosiasi, Saham Indonesia di Freeport Bisa Lebih dari 10%
  • Dukung Palestina di PBB, Prabowo Dinilai Sejalan dengan Amanat Konstitusi
  • Aria Bima: Frasa Ibu Kota Politik di IKN Cerminkan Visi Prabowo

SuaraKaltim.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan posisi Indonesia dalam isu Palestina-Israel dengan membuka peluang pengakuan terhadap Israel, namun dengan syarat mutlak: pengakuan resmi Israel atas kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara di Markas PBB, New York, Senin, 22 September 2025, waktu setempat.

"Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga siap menyatakan, saat Israel mengakui kemerdekaan dan status kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel, dan kami akan mendukung seluruh jaminan atas keamanan Israel," katanya disadur dari ANTARA, Selasa, 23 September 2025.

Pernyataan itu sontak menuai tepuk tangan dari para delegasi negara peserta KTT, menandai respons positif atas sikap Indonesia.

Dalam forum yang sama, Prabowo menyebut Deklarasi New York sebagai kerangka adil menuju perdamaian Israel–Palestina.

Dokumen tersebut, yang disahkan Majelis Umum PBB pada 12 September 2025, merespons genosida di Gaza dan memuat serangkaian langkah: gencatan senjata, pembentukan misi internasional, akses kemanusiaan, pemulihan UNRWA, serta rekonstruksi Gaza dengan dukungan Liga Arab, OKI, dan Bank Dunia.

“Deklarasi New York telah memberikan jalan yang adil dan damai menuju perdamaian,” ujar Presiden.

Prabowo juga mengecam keras tindak kekerasan Israel terhadap warga sipil Gaza, terutama perempuan dan anak-anak, yang menelan puluhan ribu korban jiwa.

"Kami mengecam seluruh aksi kekerasan terhadap warga sipil. Oleh karena itu, hari ini, dengan penuh rasa bermartabat, kita berkumpul dalam waktu yang bersejarah ini, untuk sama-sama memikul tanggung jawab. Tanggung jawab yang kita pikul bersama ini tidak hanya menentukan masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel, dan kredibilitas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa," katanya.

Pidato Prabowo ditutup dengan seruan tegas agar negara-negara anggota PBB segera menghentikan genosida di Gaza dan mewujudkan perdamaian.

"Kita butuh perdamaian itu sekarang! Perdamaian segera! Kita butuh mewujudkan perdamaian!" ucapnya penuh penekanan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Terima Tawaran Jepang Soal 10 Juta Imigran Indonesia

KTT Palestina dan Solusi Dua Negara ini merupakan rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, diprakarsai oleh Prancis dan Arab Saudi.

Prabowo sendiri mendapat giliran berbicara di urutan kelima setelah Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Lula da Silva, dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa.

Load More