-
Perguruan tinggi berperan strategis dalam menyiapkan SDM unggul untuk mendukung target Indonesia Emas 2045.
-
Indonesia memiliki modal besar berupa jumlah penduduk produktif, wilayah luas, dan SDA melimpah, namun keberhasilannya bergantung pada pengelolaan SDM dan fiskal yang baik.
-
Pendidikan dan inovasi menjadi kunci, sehingga kampus perlu meningkatkan kualitas pengajar, riset, dan relevansi tridharma agar bonus demografi tidak berubah menjadi beban.
SuaraKaltim.id - Menteri Dalam Negeri sekaligus Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sriwijaya, Tito Karnavian, menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai penopang visi Indonesia Emas 2045.
Pesan tersebut disampaikan Tito dalam orasi ilmiah pada peringatan Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya di Palembang.
Dalam kesempatan itu, Tito menekankan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju jika mampu memanfaatkan kekuatan demografi, potensi wilayah, dan kekayaan alam secara efektif.
“Indonesia punya semua syarat menjadi negara maju. Penduduk besar, wilayah luas, dan sumber daya melimpah. Tinggal bagaimana kita mengelola SDM dan fiskal dengan baik,” kata Tito, dikutip dari ANTARA, Kamis, 6 November 2025.
Ia memaparkan bahwa struktur penduduk Indonesia saat ini ditopang dominasi kelompok usia produktif, sementara bentang wilayah yang luas serta posisi geografis strategis menjadi nilai tambah yang jarang disadari.
Menurut Tito, modal tersebut selaras dengan proyeksi sejumlah lembaga global yang menilai Indonesia memiliki peluang keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah pada 2045.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa potensi tersebut hanya dapat terealisasi jika perguruan tinggi berperan aktif dalam menghasilkan lulusan kompeten dan berdaya saing.
Untuk itu, kampus dituntut memperkuat kualitas tenaga pendidik, mendorong riset dan inovasi, serta memastikan tridharma perguruan tinggi berjalan adaptif terhadap kebutuhan zaman.
Lebih lanjut, Tito menekankan bahwa kekayaan sumber daya alam tidak dapat menjadi penopang utama tanpa disertai kualitas manusia yang unggul.
Baca Juga: Pemda Diminta Aktif Cek Suplai dan Distribusi untuk Antisipasi Inflasi
“Pendidikan dan inovasi adalah kunci. Indonesia yang kaya SDA akan benar-benar melompat jika memiliki SDM unggul dan berpendidikan tinggi,” ujarnya.
Ia menilai momentum bonus demografi harus dikelola secara serius agar tidak berubah menjadi beban, sebagaimana yang kini dihadapi beberapa negara dengan populasi menua.
Karena itu, perguruan tinggi menjadi ujung tombak transformasi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
DPR Dorong Optimalisasi KIHT untuk Pasarkan Rokok Legal
-
DPR Tekankan Nilai Tambah Logam Tanah Jarang Harus Dinikmati di Tanah Air
-
1.000 Koperasi Terlibat, Pemerintah Perkuat Rantai Pasok MBG
-
Rote Ndao Jadi Garda Depan, PDIP Mantapkan Konsolidasi Selatan Nusantara
-
Tito: Pendidikan dan Inovasi Kunci Indonesia Keluar dari Middle Income Trap