Megawati Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Respon Warganet Samarinda

Banyak respon penolakan dari warganet, lantaran Megawati dianggap tidak sehebat ayahnya yang merupakan Presiden RI pertama, Soekarno.

Yovanda Noni
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 11:52 WIB
Megawati Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Respon Warganet Samarinda
Tangkapan layar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan pada pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang IV, yang dilaksanakan secara virtual, di Jakarta, Jumat (28/8/2020). (Antara/Syaiful Hakim)

Kala itu Puan terang-terangan mematikan mikrofon Anggota DPR RI dari Kalimantan Timur, Irwan Fecho.

Padahal, Irwan tengah berjuang meminta UU Omnibus Law tidak disahkan secara cepat dan terburu-buru terlebih di masa Pandemi Covid-19.

Kekecewaan warga kemudian berefek pada Megawati. Terlebih, Megawati dan Puan adalah petinggi partai yang sama.

“Kami pernah kecewa dengan Ibu Puan saat sidang Omnibus Law. Kami melihat, Puan bukan orang yang bisa mendengar usulan orang. Sedangkan Ibu Mega, mungkin bukan orang yang mematikan mikrofon. Tapi Ibu Mega adalah pemimpin Ibu Puan di sebuah partai yang sama,” kata Andi Abdillah, mahasiswa peserta demonstrasi Tolak Omnibus Law di Samarinda.

Baca Juga:Bagaimana Prosedur Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional? Ini Penjelasannya

Dijelaskan dia, Mega mungkin tak seperti Puan. Namun Mega tetap tidak bisa seperti Presiden Soekarno yang pernah disegani oleh banyak Presiden dan Perdana Menteri di negara-negara lain.

“Ibu Mega memang tidak seperti Ibu Puan, tapi Ibu Mega tidak bisa seperti Pak Soekarno. Itu alasan paling sederhana, bahwa Ibu mega belum sanggup diusulkan menjadi Pahlawan Nasional,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini