SuaraKaltim.id - Gigi adalah salah satu organ tubuh kita yang terbilang cukup vital. Selain untuk mengunyah makanan, gigi juga menjadi penampilan banyak orang.
Namun apa yang dilakukan seorang pria asal Inggris ini bisa dibilang antimainstream. Dia nekat cabut gigi sendiri dengan menggunakan tang.
Selama pandemi Covid-19, kegiatan yang berhubungan dengan bersentuhan fisik secara langsung tidak diperbolehkan. Termasuk memotong rambut, perawatan di klinik kecantikan, nge-gym dan termasuk perawatan gigi.
Dokter pun menyarankan ke dokter gigi hanya dalam keadaan darurat. Paling sengsara kalau terjadi sakit gigi yang dianggap penyakit ringan, ditambah tidak bisa mendapatkan pengobatan dari dokter secara langsung.
Baca Juga:Menyikat Gigi Ekstra Diklaim Bisa Bantu Terlindung dari Virus Corona
Seperti dialami oleh seorang pria, Chris Savage asal Inggris. Setelah beberapa bulan di rumah saja, Chris mengalami sakit gigi.
Mendapat perawatan gigi dari dokter merupakan sesuatu yang sulit di masa pandemi seperti sekarang.
Dilansir dari hops.id, Chris putus asa karena 20 dokter gigi setempat tidak menangani keluhannya. Maka setelah berhari-hari menderita sakit gigi, dia mengambil tindakan sendiri.
Chris memutuskan cabut gigi dengan menggunakan alat yang ada di rumah. Ia pun mencabut giginya hanya dengan tang.
Pria asal Southsea, Portsmounth itu mengaku harus ‘merasa mabuk berat’ dengan menenggak delapan kaleng Stella Artois. Dia berharap minuman beralkohol bisa mengurangi rasa sakit sebelum giginya dicabut.
Baca Juga:Banyak yang Keliru, Dokter Ini Ungkap Takaran Pasta Gigi Sesuai Usia
Giginya yang sakit ada lebih dari satu. Maka dia menunggu selama 24 jam. Bisa dibilang dia mengumpulkan nyali untuk cabut gigi kedua kalinya.
Tapi kali ini, dia melakukannya dalam keadaan sadar. Disadarinya, keadaan mabuk tidak mampu mengurangi rasa sakit.
“Saya akhirnya harus mabuk berat untuk pertama kalinya. Tidak ada yang mau mengambil bagian dari wajah mereka sendiri dengan satu set tang. Tidak ada obat penghilang rasa sakit yang nyata,” tutur Chris.
Lazimnya, dokter gigi menyuntikkan anastesi untuk membuat gusi mati rasa sebelum gigi dicabut. Dengan demikian, proses pencabutan tidak akan terasa terlalu menyiksa.
Chris menceritakan pengalaman cabut gigi yang kedua enggak lebih mudah daripada yang pertama. Kali ini justru terasa lebih sakit.
“Jadi saya mencabutnya sambil menunggu lima menit. Menyiapkan mental dan berpikir saya harus melakukannya. Saya bisa merasakan tang di dalam mulut, rasanya benar-benar seperti ditarik dan dicengkram,” katanya.