Penemuan Kapal Misterius di Pulau Terpencil, Berisi 649 Kg Kokain

Kapal tanpa penumpang itu diduga telah terombang-ambing selama bertahun-tahun di lautan

Fitri Asta Pramesti | Rima Suliastini
Kamis, 17 Desember 2020 | 21:17 WIB
Penemuan Kapal Misterius di Pulau Terpencil, Berisi 649 Kg Kokain
Ilustrasi kapal hilang di tengah lautan. (Shutterstock)

SuaraKaltim.id - Sebuah kapal tanpa pemilik dan penumpang ditemukan terombang-ambing di kepulauan Samudera Pasifik. Yang mengejutkan, kepolisian menemukan kokain dalam jumlah besar tersembunyi di bagian bawah dek. 

Kapal misterius ini ditemukan di Kepulauan Marshall. Tepatnya, di kawasan pantai Ailuk Atoll. 

Kapal yang terbengkalai itu terdampar begitu saja di pesisir pantai itu diduga tersapu ombak selama bertahun-tahun di lautan.

Jaksa Agung Richard Hickson mengatakan kapal fiberglass berukuran 5,5 meter ditemukan dengan 649 kg kokain yang disembunyikan di kompartemen di bawah dek.

Baca Juga:Jadi Buronan 7 Tahun, Elissa "Kokain" Gunawan Dibawa ke Lapas Pondok Bambu

Kapal hantu itu kemungkinan besar terbawa arus melintasi Pasifik dari Amerika Tengah atau Selatan. "Bisa jadi terombang-ambing selama satu atau dua tahun," katanya.

Ilustrasi kokain

Polisi mengatakan narkoba yang ada dalam kemasan satu kilogram bertanda huruf 'KW'itu dibakar pada Selasa dan selain dua bungkus lainnya akan diberikan kepada Badan Penegakan Narkoba AS untuk dianalisis.

Puing-puing dari Amerika sering terbawa arus Samudra Pasifik setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun di laut.

Ada banyak narkoba lain yang ditemukan di sepanjang garis pantai Kepulauan Marshall selama dua dekade terakhir, termasuk yang barusan di Ailuk tapi kokain di kapal hantu ini adalah yang terbesar.

Banyak teori bermunculan terkait munculnya kapal bermuatan kokain ini termasuk narkoba tersebut ditinggalkan ketika penyelundup terancam tertangkap, atau tersesat dalam badai.

Baca Juga:Buron 7 Tahun, Elissa "Kokain" Gunawan Dibawa ke Lapas Pondok Bambu

Sebelumnya pada Januari 2014, nelayan El Salvador bernama José Alvarenga terdampar di Marshalls setelah lebih dari 13 bulan melaut dari pantai barat Meksiko.

Seorang rekannya yang berangkat bersamanya meninggal dalam pelayaran.

Setelah penemuannya, para peneliti Universitas Hawaii melakukan 16 simulasi komputer tentang pola mengapung dari pantai Meksiko dan menemukan hampir semuanya berakhir di Kepulauan Marshall.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini