"Kenapa Z, karena anak terakhir. Papa tidak mau punya anak lagi setelah itu dan memang terbukti Z adalah anak bungsu," tuturnya.
Diejek Teman Sekolah
Semasa duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), kata O, dia pernah berniat mengganti namanya. Alasannya karena malu kerap diejek dan diolok-olok teman sebaya.
Namun, kedua orang tuanya adalah PNS dan tidak mudah untuk mengubah-ubah karena tercatat sebagai keluarga PNS.
Baca Juga:Sempat Dibully, Kisah Nenek O Pengacara dengan Nama Terpendek di Dunia
"Kalau pun diubah, tentu harus diubah seluruh data-data papa dan mama. Itulah alasan papa tidak mau mengganti nama saya," tuturnya.
"Papa ketika itu memberi motivasi kepada saya. Udah, nama kamu segitu, kamu bisa menambahnya sendiri dengan rajin belajar, pasti akan bertambah setelah sarjana (gelar)," kata O menirukan ucapan papanya.
Pengalaman menarik yang dirasakan O adalah ketika SMA.
"Nama saya kan 0 (nol), ketika di absen selalu ditinggal, karena nol artinya kan tidak ada. Tapi setelah tahu bahwa nol itu adalah nama saya, mereka akan ingat terus," jelas O.
O juga merasakan manfaat pemberian nama terpendek. Sebab, orang-orang lebih mudah mengingat namanya, baik rekan seprofesi maupun teman-teman di masa sekolah dulu.
Baca Juga:"Saya Bangga Punya Nama O"
"Saya tipikal orang pelupa. Kadang karena sudah lama tak bertemu sering tidak ingat namanya, sementara orang itu masih ingat nama saya. Kalau sudah seperti itu, maka saya sering minta maaf."
Kontributor : B Rahmat