Ikuti Kalender Julian, Umat Kristen Ortodoks Solo Rayakan Natal 7 Januari

Perayaan Natal umat Kristen dengan penganut Kristen Ortodoks berbeda 13 hari. Hal tersebut, lantaran umat Kristen Ortodoks berpatokan pada Kalender Julian.

Chandra Iswinarno
Kamis, 07 Januari 2021 | 15:06 WIB
Ikuti Kalender Julian, Umat Kristen Ortodoks Solo Rayakan Natal 7 Januari
Umat Gereja Kristen Orthodox Tritunggal Maha Kudus Surakarta melaksanakan Misa Natla pada Rabu (6/1/2021). [Suara.com/Ist]

SuaraKaltim.id - Jika pada umumnya umat Kristen merayakan Hari Natal tiap tanggal 25 Desember, namun hal tersebut berbeda dengan Umat Kristen Ortodoks

Di Solo, pada Kamis (7/1/2021) merayakan Hari Natal tahun 2021. Perbedaan peringatan atau Kelahiran Yesus Kristus  tersebut terjadi karena Kristen Ortodoks mengacu pada penanggalan Julian, bukan Masehi seperti lazimnya.

Perayaan Natal itu terlihat di Gereja Ortodoks Tritunggal Maha Kudus Surakarta. Mereka menjalankan misa di gedung paroki yang beralamat di Jalan Pajajaran Barat Nomor 20 Kelurahan Sumber, Kecamatan Bajarsari pada Rabu (6/1/2021) sore.

"Jadi perayaan natal antara kristen Ortodoks dengan Katholik Roma dan Kristen Protestan memiliki selisih 13 hari. Sebab di Ortodoks menggunakan kalender Julianus, sedangkan Katholik Roma dan Kristen Protestan menggunakan Kalender Gregorian," ungkap Romo Alexios Setir Cahyadi seperti dilansir Suarasurakarta.id.

Baca Juga:Umat Kristen Ortodoks di Solo, Baru Gelar Perayaan Natal pada Hari Ini

Alexios memaparkan, ada rangkaian yang dijalankan sebelum ibadah Natal atau biasa disebut pranatal. Seperti berpuasa selama 40 hari. Namun puasa tersebut dijelaskan Alexios berbeda dengan puasa Prapaskah, di mana makan sekali kenyang.

"Puasa Pranatal ini kita pantang mengonsumsi produk-produk hewani, seperti daging, telur, susu dan sebagainya," tuturnya.

Masa puasa sendiri, lanjut Alexios, berakhir kemarin sore, bebarengan dengan terselenggaranya liturgi misa natal. Proses Liturgi sendiri dimulai dari Kyros atau pembukaan gerbang kudus dan dilanjutkan Mempersiapkan Roti Perjamuan. 

Setelah itu, Liturgi dibuka dengan mengangkat Injil dan pembacaan Litani Panjang. Prosesi misa kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan Injil dan Pembacaan Epistel dan Injil. Setelah itu Romi akan melakukan Homili atau pesan tersirat dari bacaan injil.

"Natal bagi umat Ortodoks menjadi bagian terpenting, karena masuk dalam 12 liturgi besar selama setahun. Adanya kebangkitan tanpa ada kelahiran tentunya tidak akan terjadi keselamatan," paparnya.

Baca Juga:Kisah Peringatan Natal Kristen Ortodoks di Solo yang Digelar 6 Januari

Alexios menekankan, mesti minoritas selama ini pihaknya juga mendapat perhatian dari negara, khususnya Pemerintah Kota Surakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini