Teknologi Black Box Pesawat Terbang Bisa Dijumpai di Kendaraan

Sebagai recorder atau perekam kejadian real time, black box memberikan data investigasi.

RR Ukirsari Manggalani | Manuel Jeghesta Nainggolan
Senin, 11 Januari 2021 | 13:17 WIB
Teknologi Black Box Pesawat Terbang Bisa Dijumpai di Kendaraan
Flight Data Recorder atau FDR, juga dikenal sebagai black box di pesawat terbang. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

SuaraKaltim.id - Flight Data Recorder atau FDR yang lebih akrab disebut black box dan dipasang sebagai peranti penting perekamanan data di pesawat terbang, rupanya memiliki kemiripan dengan black box mobil. Di kendaraan sendiri, fungsi black box adalah sebagai perekam informasi dari komputer dan audio di kabin.

Di berbagai negara maju, salah satunya Amerika Serikat, teknologi black box mobil sudah diterapkan cukup lama.

Dikutip kanal otomotif Suara.com, jaringan SuaraKaltim.id, dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat atau NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), sejak 2013 tercatat 96 persen dari setiap mobil baru yang dijual di Amerika Serikat sudah dilengkapi kotak hitam alias black box. Mulai 1 September 2014 ditetapkan bahwa setiap kendaraan baru harus dilengkapi black box.

Adapun peran black box yang disematkan dalam mobil ini, NHTSA menggunakannya dalam investigasi kecelakaan. Salah contoh yang pernah dirilis beritanya adalah kecelakaan yang menimpa Gubernur Massachusetts, Timothy Murray pada 2011.

Baca Juga:Kapten Didik Gunardi, Co-Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Dalam Kenangan Tetangga

Black box pada mobil (aronberglaw)
Black box pada mobil (aronberglaw)

Ia menyatakan mengemudi dalam batas kecepatan normal dan memakai sabuk pengaman. Penyidik melakukan investigasi data yang terdapat dalam black box mobil untuk membuktikan kebenarannya.

Hasilnya, Gubernur Massachusetts ini terbukti mengemudi dalam kecepatan 160 km per jam dan tidak menggunakan sabuk pengaman saat kecelakaan terjadi.

Dikutip dari USA Today, black box untuk mobil bukan lagi menjadi sebuah teknologi yang baru dikenal. Sebelum NTHSA memutuskan peranti recorder ini menjadi peranti wajib di mobil, pada 1994 teknologi tadi sudah diterapkan pada beberapa brand seperti Cadillac, Buick, Chevrolet dan Pontiac.

Black box dengan tampilan yang berwarna terang  ini dirancang untuk membantu pabrikan mempelajari performa mobil produksinya saat terjadi tabrakan.

Dan sejak awal 2000an, NHTSA telah mengumpulkan informasi dari black box untuk mendapatkan gambaran detail tentang situasi sebelum tabrakan. Sehingga jika terjadi kecelakaan, penyelidik bisa menggunakan kotak hitam dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Baca Juga:Proses Pencarian Black Box Sriwijaya Air Jatuh Dilakukan 24 Jam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini